Harianpublik.id,Kendari – Fenomena miris anak dibawah umur dipaksa mengemis oleh orang tuanya kerap terlihat di ruas dan perempatan jalan di Kota Kendari.
Hal itu dilakukan untuk meminta belas kasih pengendara yang melintas. Modus lainnya seperti mengelap kaca kendaraan, jualan tisu hingga mengedarkan kotak sumbangan yang tidak jelas diperuntukan untuk siapa. Padahal, se usia mereka seharusnya dihabiskan dengan bermain dan mendapatkan akses pendidikan yang layak.
Saat ditemui, Rabu (29/6/2022), Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Kota Kendari Abdul Rauf mengatakan, bahwa pihaknya cukup intens dalam melakukan pembinaan dan edukasi. Selain itu juga upaya koordinasi dengan pihak terkait terus dilakukan agar supaya anak jalanan (anjal) Gelandang dan pengemis (gepeng) ini bisa dibimbing. Namun pada kenyataannya mereka tetap kembali turun ke jalan untuk meminta – minta.
Sambung Kadis,bahkan upaya pelarangan dan penertiban agar tak mengemis di jalanan telah dilakukan, hingga mencari alamat orang tua anak-anak yang mengemis tersebut. Akan tetapi pihak Dinsos mengaku kesulitan meminta data, lantaran anak-anak itu tak mau memberikan alamat mereka.
“Kalau kita tau alamatnya padahal kita bisa melakukan pendekatan kepada orang tuanya. Kita lakukan pembinaan agar orang tua anak itu tidak membiasakan anak-anaknya untuk turun ke jalan meminta-minta karena masih dibawah umur,” bebernya.
Meskipun demikian, Abdul Rifai menuturkan, pihaknya akan tetap berupaya menangani fenomena anjal dan gepeng. Sebab ini adalah masalah sosial di Kota Kendari. Pihaknya juga bakal mendiskusikan baik dengan pihak Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) maupun dengan media terkait. (**)
Penulis: Arwan
Komentar