Harianpublik.id,Kendari – Memastikan proses pelatihan tahap II yang sedang berjalan sesuai dengan SOP dan protokol kesehatan, Kepala Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Kendari, Dr La Ode Haji Polondu lakukan kunjungan di enam workshop program pelatihan yang sedang berjalan, Jumat (25/3/2022) kemarin.
Enam program pelatihan yang dikunjungi yaitu Tata Kecantikan Kulit, Pengelolaan Administrasi Perkantoran, Computer Operator Assistant (TIK), Desain Grafis Madya, Juru Ukur (Surveyor), dan Plate Welder SMAW 3G-Up/Pf (Las).
“Agenda ini telah menjadi kegiatan rutin untuk memantau dan memastikan proses pelatihan yang berjalan, sehingga benar-benar sesuai dan tanpa kendala,” katanya ditemui di sela-sela kunjungan.
Ia menjelaskan, hasil dari kunjungan tersebut, setiap siswa merasa puas pada pelatihan yang dijalani, karena sarana dan prasarana penunjang cukup baik, termasuk tenaga pengajarnya. Hal itu, sesuai dengan hasil audiens bersama para siswa.
“Kita pantau, kita dengar keluh kesahnya, kita beri solusi dan kita beri mereka semangat. Hal ini menjadi bagian penting, sebab mereka adalah para penerus bangsa yang juga merupakan bagian dari kami,” jelasnya.
Setelah usai mengikuti pelatihan, lanjut dia, para siswa akan mengikuti uji kompetensi dan magang sebagai pemantapan keterampilan yang dimiliki untuk menjadi bekal ketika diterima di dunia kerja atau membuka usaha secara mandiri.
“Dengan keterampilan yang mereka miliki, kami berharap mereka dapat menjadi orang-orang hebat dan mengharumkan nama BPVP,” tuturnya.
Sebagai tambahan, mantan Kepala Bagian (Kabag) Rumah Tangga Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Kemnaker RI) itu menuturkan, pihaknya terus berupaya semaksimal mungkin, menjalin kerja sama dengan berbagai pihak dan berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk membuka peluang-peluang kerja bagi alumni.
“Target kami, setiap siswa pelatihan BPVP Kendari ketika usai menjalani proses pelatihan dan dinyatakan kompeten pada kejuruan yang diikuti, bisa langsung diterima bekerja di pasar kerja atau berwirausaha secara mandiri karena kami sudah berusaha menciptakan tenaga kerja terampil dan kompeten. Sehingga menekan angka pengangguran di Sulawesi Tenggara (Sultra),” tutupnya. (**)
Komentar