Harianpublik.id,Kendari – Pengurus Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Kendari periode 2017-2023 menggelar Musyawarah Kota (Muskot) ke IV. Hal ini guna menyusun kepengurusan baru untuk periode 2023-2028 sekaligus memberikan penyegaran bagi pengurus.
Muskot itu digelar di salah satu hotel Kendari, pada Jumat (9/6/2023) dan dibuka Pj Wali Kota Kendari Asmawa Tosepu yang diwakili oleh Staf Ahli Wali Kota Bidang Pemerintahan, Politik, Hukum dan HAM, Mohammad Nur Rasak. Turur hadir Wakil Ketua DPRD Kendari, Wakil Ketua PMI Sultra, Direktur Unit Donor Darah Sultra dan Pengurus serta Relawan PMI Kota Kendari.
Sambutan Asmawa Tosepu yang dibacakan oleh Staf Ahli Wali Kota Bidang Pemerintahan, Politik, Hukum dan HAM menuturkan bahwa usia PMI Indonesia sudah 77 tahun bergerak sebagai organisasi kemanusiaan, 25 tahun sudah PMI Kota Kendari mengambil peran sebagai mitra Pemerintah Kota Kendari dalam pelayanan kepalangmerahan.
“Komitmen untuk menyebarkan luaskan dan mendorong aplikasi secara konsisten prinsip-prinsip gerakan palang merah dan bulan sabit merah internasional melaksanakan kesiapsiagaan di dalam penanggulangan bencana yang berbasis masyarakat,” ucapnya.
Lanjut Amir, keselarasan dan sinergitas perluh di optimalkan agar dimasa mendatang PMI Kota Kendari dapat lebih eksis dalam mengoperasionalkan program kerja pengurus.
“Selama 5 tahun mendatang, sudah saatnya PMI Kota Kendari harus lebih berkarakter, profesional, mandiri dan dicintai masyarakat. Oleh karena itu, konsolidasi dan sinergitas pengurus sebagai penggerak organisasi perlu dimaksimalkan dengan senantiasa melibatkan berbagai unsur terkait serta relawan PMI,” imbuhnya.
Di tempat yang sama, Ketua PMI Kendari Quraisy Hamzah mengatakan, penyegaran pengurus perlu dilakukan hal ini guna mengoptimalkan program serta meningkatkan kolaborasi seluruh stakeholder.
“Sesuai dengan aturan dalam kurun waktu 5 tahun satu periode dilakukan Musyawarah kerja isinya untuk melaporkan kinerja dan melakukan pertanggungjawaban sekaligus membuat komposisi pengurus dan pemilihan ketua baru,” jelasnya.
Ia melanjutkan, selama ini program PMI Kota Kendari agak kurang optimal dikarenakan minimnya anggaran operasional dan kurangnya tenaga pengurus dan relawan sementara wilayah kerja yang besar.
“PMI ini luas wilayah kerjanya karena mencakup seluruh kebencanaan, karena itu PMI membutuhkan pengurus yang terampil dan anggaran yang cukup,” tukas dia.
Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana Syarif Rahmatullah menjelaskan, kegiatan tersebut digelar sehari penuh sebanyak 120 peserta yang mengikuti musyawarah terdiri dari pengurus Kota, Pengurus Provinsi dan relawan.
“Adapun relawan yang telah bergabung di PMI berasal dari berbagai kampus yang ada di Kota Kendari. Lalu kemudian dari sekolah baik SD, SMP dan SMA. Kita berharap ketua yang terpilih nanti bisa memberikan kesenangan dan membimbing PMI Kota Kendari dari segala aspek kemanusiaan, bencana dan aspek ekonomi,” pungkas pria yang berprofesi sebagai Advokat itu. (**)
Penulis: Muamar
Komentar