harianpublik.id-Ada ratusan ribu vaksin corona atau Covid-19 disebutkan telah kedaluwarsa. Hal itu terungkap dalam rapat kerja Komisi IX DPR RI bersama Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Vaksin tersebut antara lain AstraZeneca, Pfizer, dan Moderna.
Lalu pertanyaannya dari manakah asal vaksin tersebut?
Menkes menjelaskan bahwa vaksin tersebut merupakan donasi dari beberapa negara untuk Indonesia.
“Jadi ada beberapa ratus ribu yang kedaluwarsa, sedikit sekali di bulan November, dan mulai naik di bulan Desember. Kalau ditanya dari mana vaksin kedaluwarsa itu? Vaksin kedaluwarsa ini hampir di atas 95 persen atau 97 persen berasal dari vaksin donasi,” katanya seperti dikutip dari Detik.com.
Lanjut Budi, vaksin kedarluwarsa diberikan ke Indonesia dengan expiry date yang rupanya berdekatan, sehingga ada penumpukan vaksin yang kedaluwarsa sejak November 2021.
“Karena vaksin donasi yang kita dapat yaitu AstraZeneca, Pfizer, dan Moderna itu expiry date-nya dekat. Jadi, untuk background Bapak-Ibu, vaksin donasi ini diberikan oleh negara-negara maju karena mereka sudah beli duluan sejak lama. Kemudian, begitu mereka sudah suntikkan semua, kemudian ada sisa, mereka ngabisinnya juga susah, itu yang dikasih ke WHO dan Covax,” imbuh Menkes Budi.
“Karena Indonesia vaksinasinya cepat. Kita kan sempat di atas 1,5-2 juta suntik sehari, karena pengalaman WHO pada saat dia kirim ke Afrika tidak bisa dipakai. Karena memang rantai dingin yang nggak ada, dan vaksinasinya pelan sehingga akibatnya banyak sekali yang expired di Afrika. Indonesia beruntung karena kita vaksinnya cepat, akibatnya negara-negara itu kirim ke Indonesia. Itu sebabnya kenapa kita dapat. Cuma akibatnya karena ini (expired)-nya dekat, ya kita missed beberapa,” tutup Menkes. (**)
Komentar