Harianpublik.id-Buteng – Masa jabatan Bupati Buton Tengah (Buteng) H Samahuddin SE berakhir hari ini, Minggu (22/5/2022). Detik detik penghujung jabatannya, Samahuddin salam perpisahan serta permohonan maaf untuk seluruh warga masyarakat di Negeri 1000 Goa itu.
Perpisahan itu disampaikan langsung Bupati Definitif Pertama di Buteng dalam acara puncak Expo 5 Tahun Pembangunan Bupati Buton Tengah, Sabtu (21/5) tadi malam.
Expo dengan tema “Kerja Nyata, Karya Bersama” ini di adakan sejak tiga hari setelah Idul fitri di 6 kecamatan. Tadi malam merupakan puncak Expo digelar di Kecamatan Mawasangka dengan menghadirkan Vicky Salamor untuk menghibur masyarakat Buteng di penghujung masa jabatan Samahuddin.
Pada kesempatan itu, ia mengungkapkan jika selama menjabat sebagai orang nomor satu di Buton Tengah, dirinya telah fokus menjalankan visi misinya pada pengembangan potensi perikanan dan kelautan, potensi pariwisata, potensi pertanian juga pembangunan infrastruktur.
Bapak Pembangunan Buteng ini pula menyampaikan alasan tidak dibangunnya Kantor Bupati dalam 5 tahun kepemimpinannya. Sebab menurutnya, jika fokus pembangunannya pada perkantoran, maka rakyatnya yang berprofesi sebagai pedagang, nelayan dan rakyat kecil lainnya tidak akan menikmati pembangunan yang ada.
“Banyak sekali saya dengar pertanyaan kenapa Bupati tidak bangun kantor bupati, jawabannya kalau saya buat perkantoran hanya akan dirasakan oleh saya dan pegawai-pegawai saya, tapi kalau jalan yang saya muluskan semua lapisan masyarakat dapat merasakan,” ucapnya.
Samahuddin mengaku selama dirinya menjabat pemerataan pembangunan jalan terbukti dapat membantu perputaran ekonomi masyarakat Buton Tengah. Dimana ekspor impor hasil alam di buteng semakin lancar dengan penawaran harga yang tinggi.
“Dulu sebelum saya jadi bupati ikan di Mawasangka murah masih dapat harga 5 ribu sekarang 1 tempat ikan sudah berharga 50 ribu. Itu disebabkan banyak pedagang dari luar masuk ke Buteng menawarkan harga yang lebih tinggi, kenapa baru masuk sekarang? Karena Buton Tengah sudah mudah dijangkau orang-orang dari luar karena jalannya sudah mulus,” cetus Samahuddin.
“Kalau dulu dari Wamengkoli ke Mawasangka memakan waktu 3 jam karena jalan rusak total, sekarang 1 jam kita sudah bisa sampai Wamengkoli. Dan disini visi misi saya yaitu menghitamkan jalan untuk dapat di akses seluruh lapisan masyarakat Buton Tengah,” beber dia lagi.
Kemudahan akses yang dipaparkan oleh Samahuddin sontak mendapat teriakan dan tepuk tangan meriah dari masyarakat Buton Tengah yang ikut menyaksikan ucapan salam perpisahan Samahuddin di mapam puncak Expo 5 Tahun Pembangunan Bupati Buteng.
“Besok Minggu (22/5) pukul 00:00 akan berakhir masa jabatan saya. Untuk itu saya memohon maaf apabila dalam 5 tahun kepemimpinan saya ada salah kata dan salah perbuatan mohon dimaafkan. Karena maaf dari masyarakatku dapat meringankan beban kami terlebih jika nanti kami kembali,” katanya.
Sebelum menutup salam perpisahannya, Samahuddin kembali memaparkan jika selama menjabat sampai di akhir masa jabatan daerah yang dipimpinnya menjadi satu-satunya daerah yang tidak memiliki utang.
“Saya membangun Buton Tengah tanpa berhutang, dan Buton Tengah menjadi satu-satunya dari 17 kabupaten/kota di Sulawesi Tenggara yang melaksanakan pembangunan tanpa mengandalkan hutang atau pinjaman. Karena saya tidak ingin tinggalkan masyarakatku dengan beban utang,” ujarnya.
Selama memimpin negeri dengan berbagai jenis icon pariwisata ini, Samahuddin menyebut bermacam penghargaan di persembahkan sebagai bentuk keberhasilan dalam kepemimpinannya.
“Empat kali berturut turut sebagai pengelola keuangan negara terbaik se Sultra, empat kali berturut juara lomba desa se-Sultra. Dan menjadikan salah satu destinasi wisata di Buteng masuk sebagai nominasi 10 sampai 3 besar API AWARD,” tukas Samahuddi. (**)
Penulis: And
Komentar