SMAN 1 Lohia Siap Terima 252 Siswa Baru, Kepsek: Kami Punya Gaya dan Karakter Tersendiri

Harianpublik.id,Muna – Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Sekolah Menengah Atas (SMAN) atau sederajat mulai dibuka sejak 20 hingga 30 Juni 2022 mendatang.

Pasalnya, seluruh SMA atau sederajat di Kabupaten Muna, baik negeri maupun swasta telah siap menerima calon siswa-siswi baru tak terkecuali SMAN 1 Lohia.

Sekolah yang dipimpin Achmad Djaya Adi itu, memiliki kuota tujuh ruang kelas atau rombongan belajar (rombel) dengan estimasi setiap kelas berjumlah 36 orang. Artinya, sekolah tersebut siap menerima sebanyak 252 siswa baru untuk Tahun Ajaran 2022/2023.

“Kuota kami yang diberikan sebanyak tujuh rombel. Meskipun tahun lalu hanya terisi enam rombel, tahun ini In Syaa Allah kami optimis minat siswa bersekolah di SMAN 1 Lohia meningkat,” ujar Kepsek SMAN 1 Lohia, Achmad Djaya Adi, Rabu (22/6/2022).

Untuk mencapai target itu, lanjut Kepsek, SMAN 1 Lohia punya gaya dan karakter tersendiri yang tidak ingin meniru lembaga pendidikan lain.

“SMAN 1 Lohia punya kualitas. Kami tidak ingin terkesan mengobral diri, mengiming-imingi atau menjanjikan sesuatu sebagai branding agar menarik calon siswa baru bersekolah disini,” tegasnya.

“Kami optimis para orang tua dan siswa telah mengenal SMAN 1 Lohia dengan karakternya, keunggulan-keunggulannya, ditunjang dengan fasilitas sarana dan prasarana baik pada bidang akademik maupun non akademik. Alhamdulillah sekolah kami tidak kalah saing dengan sekolah-sekolah lain yang ada di Sultra, bicara prestasi, kami pun mampu berkompetisi secara baik,” sambung Djaya Adi.

Selain itu, kata Kepsek, jika berbicara kepekaan sosiality bagi siswa yang kurang mampu, SMAN 1 Lohia juga melahirkan kebijakan-kebijkan yang pro terhadap masyarakat kurang mampu dan ekonomi menengah kebawah.

“Kami juga ada kebijakan yang berpihak pada masyarakat atau calon siswa yang akan bersekolah di SMAN 1 Lohia. Misalnya, segaram pakaian olahraga dan baju batik gratis. Tapi, lagi-lagi kami tegaskan yang kami tawarkan bukan itu, namun bagaimana yang bersekolah disini karena melihat segala potensi-potensi yang ada,” jelasnya.

Olehnya itu, pihaknya berkeyakinan dengan segala potensi, minat siswa memilih bersekolah di SMAN 1 Lohia akan semakin menunjukan trand positif. Apalagi dengan status yang disandang saat ini sebagai sekolah penggerak dan terakreditasi A setara dengan sekolah-sekolah terbaik di Sultra.

“Alhamdulillah SMAN 1 Lohia ditetapkan sebagai sekolah penggerak oleh Kementerian. Artinya SMAN 1 Lohia terpilih sebagai pilot project pelaksana program sekolah penggerak. Penetapan predikat sekolah penggerak bukan secara simsalabim, tetapi dengan serangkaian mekanisme ketat yang telah dilewati,” terangnya.

Oleh karena itu, dia berharap para orang tua agar tidak salah pilih menyekolahkan anak-anaknya dengan selektif melihat bibit, bebet dan bobot.

“Insya Allah SMAN 1 Lohia memiliki hal tersebut. Saya berharap anak-anak lulusan SMAN 1 Lohia diluar sana mampu berdaya saing, bermartabat, mandiri dan paling penting memiliki jiwa sosial kemasyararakatan yang tinggi,” tutup Djaya Adi. (**)

Penulis: Rixan Ardian

Komentar