Harianpublik.id,Simeulue – Program Keahlian Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Teupah Tengah, memfokuskan pada pendidikan dan pelatihan bagi siswa untuk mempersiapkan karier di bidang pertanian.
Jurusan ini menjalankan tentang produksi pertanian, manajemen usaha pertanian, dan pemasaran produk pertanian.
Kepala SMKN 1 Teupah Tengah, Nita Desvianty, S.Pd menjelaskan bahwa siswa SMKN 1 Teupah Tengah mempelajari bagaimana memproduksi tanaman dan produk pertanian dengan efisien dan berkualitas. Mereka akan diajarkan tentang teknik budidaya tanaman, manajemen usaha pertanian, nutrisi tanaman, dan pemasaran produk pertanian.
Selain itu, siswa juga akan melakukan praktik kerja lapangan dan magang di pertanian atau perusahaan pertanian untuk memperoleh pengalaman dan mengasah keahlian mereka.
“Harapannya, lulusan SMKN 1 Teupah Tengah memiliki peluang karier yang luas. Mereka dapat bekerja di pertanian, perusahaan pertanian, organisasi nirlaba, dan banyak lagi,” jelas Kepsek.
Dengan pelatihan yang intensif dan pengalaman praktik yang diterima selama masa sekolah, Kepsek menyebut, siswa SMK siap dan bisa untuk menghadapi tantangan di bidang pertanian dan memainkan peran penting dalam memastikan keberlangsungan industri pertanian dan ketersediaan pangan bagi masyarakat.
“SMKN 1 Teupah Tengah merupakan sekolah Kejuruan Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura. Dimana, saat ini lebih banyak kegiatan praktek dari pada teori dengan persentase 70:30,” papar Nita Desvianty.
Para siswa diajarkan praktek cara pengelolaan lahan yang baik. Bahkan guru normatif serta guru adaptif pun diajak untuk jadi guru SMK guna meningkatkan budidaya tanaman, sesuai dengan jurusan sekolah. Gugu guru juga diarahkan untuk ikut berperan atau mengambil bagian untuk bisa mengelolah lahan yang ada.
“Untuk tahun ini, SMKN 1 Teupah Tengah siswanya tidak melakukan praktek di luar sekolah atau PPL, tapi mereka magang langsung di sekolah dengan pertimbangan agar mereka bisa dikontrol oleh guru pembimbing tiap saat,” terang Nita.
Dia menambahkan, dari hasil pengelolaan lahan saat ini telah berhasil memanen berbagai sayuran, seperti gambas (oyong), timun, dan kacang panjang. “Hasilnya sebagian dijual ke pasar maupun ke warga sekitar dan dibagi untuk siswa-siswi serta para guru di sekolah,” katanya.
Sejak tahun 2021, SMKN 1 Teupah Tengah juga telah menjalin kerjasama dengan pihak luar untuk membantu siswa-siswi dalam hal praktek tanaman pangan dan hortikultura. Diantaranya, CV. Anugrah Subur dari Pasir Raja Aceh Selatan, Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Simeulue Timur, Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Teupah Tengah, Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Teupah Barat dan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Simeulue Tengah.
Sementara itu, Zulkarnain selaku Kepala Tata Usaha SMKN 1 Teupah Tengah menuturkan bahwa berkat kerjsama anatar siswa dan guru, hasil tanaman gambas sekali panen mendapat 40 kg dan timun 70 kg.
“Saat ini pun sudah ada yang memesan hingga 100 kg gambas, namun kita belum bisa penuhi karena lahan yang kita olah masih terbatas,” cetus Zul.
Ia berharap kepada pemerintah daerah dan dinas terkait, agar kiranya dapat memperhatikan dan membantu SMKN 1 Teupah Tengah dalam hal pengadaan bibit, pupuk, dan kebutuhan lainnya dalam pertanian. Sebab saat ini, SMKN 1 Teupah Tengah hanya membuka beberapa bidang lahan perkebunan dengan dana pribadi guru dan bantuan sekedarnya dari sekolah.
“Dengan adanya dukungan dan bantuan dari pemerintah daerah maupun dinas terkait, mungkin kami bersama dengan para siswa-siswi dapat membuka lahan lebih luas lagi. Mengingat masih banyaknya lahan di lokasi sekolah belum dapat dikelolah karena keterbatasan dana,” pungkasnya.
Saat dipantau di lokasi perkebunan, siswa SMKN 1 Teupah Tengah sedang membuat bendengan dan ada juga yang sedang belajar mengemudi mesin Kubota pengolah tanah (mesin bajak/olah tanah) yang turut didampingi guru pembimbing, Saldianto. (**)
Penulis: Helman
Komentar