Sosok Cahyadi di Mata Pasien, Dokter Spesialis Bedah Mulut yang Ramah

harianpublik.id-Kendari – Dokter salah satu profesi paling dihormati. Namun menjalankan tugas kemanusiaan sebagai penolong nyawa dan merawat orang agar kembali sehat tidaklah mudah. Menjadi seorang dokter tentunya harus memiliki sifat yang peduli, ramah juga inspiratif sehingga bisa memberikan rasa nyaman kepada pasiennya.

Sosok itu rupanya ditemui pada salah seorang dokter spesialis bedah mulut di Kota Kendari. Dia adalah Cahyadi Siauw, drg., Sp.BM. Pria kelahiran 14 Januari 1988 Parepare itu, sukses memberikan kenyamanan serta kesan baik bagi pasien yang ditanganinya. Berkat memperlakukan pasiennya dengan amat lembut, sosoknya patut menjadi contoh dalam perbaikan pelayanan publik terutama di bidang kesehatan.



Keramahan hatinya itu dirasakan salah satu pasien bernama Eka. Saat itu, ia menjadi salah satu pasien bedah mulut di RS Dewi Sartika. Dia merupakan pasien BPJS rujukan asal RSUD Konawe Kepulauan (Konkep).

Eka menuturkan, dirinya mendapat pelayanan yang sangat maksimal. Dokter Cahyadi berhasil membuatnya nyaman ditangan lembutnya. Jiwa Cahyadi yang ramah berhasil memberikan kesan positif baginya.

“Saya secara pribadi merasa terharu mendapat pelayanan yang sangat maksimal saat ditangani Dokter Cahyadi. Saya sudah sering operasi dan sering mengujungi beberapa dokter di Kendari, baru kali ini saya melihat ada dokter seperti Dokter Cahyadi. Bayangkan saja, beliau adalah spesialis bedah mulut yang selalu memastikan kondisi pasiennya 24 jam. Ini kesan yang luar biasa bagi saya. Tdk hanya maksimal, beliau juga memberi pelayanan yang ramah dan santun,” tukas Eka beberapa waktu lalu.

Dokter Cahyadi Siauw adalah pahlawan bagi pasien bedah. Ia selalu peduli akan keselamatan pasiennya. Pasalnya, meskipun waktu sudah menujukan pukul 10.30 malam, sang dokter masih tetap memastikan kondisi pasiennya lewat telpon.

“Setelah saya selesai memeriksakan kondisi foto gigi yang akan dibedah, saya menjadi salah satu dari pasien prioritas Dokter Cahyadi. Beliau menelpon saya tengah malam itu,” sambung cerita pasien.

“Haloo.. Bapak mohon maaf mengganggu waktunya tengah malam, saya mau memberitahukan pak besok bapak harus dioprasi pagi pak dan bapak menjadi pasien pertama yang sudah saya jadwalkan pak,’ tutur Dokter seperti yang ditirukan oleh sang pasien.

Walau hanya bermodalkan Kartu BPJS Daerah, Eka merasa dirinya mendapat prioritas dari sang dokter. “Menurut saya beliau layak menjadi pahlawan bagi pasien bedah mulut karena. Bagaimana tidak, ia juga memiliki tingkat kehati-hatian cukup tinggi, jujur penanganan yang kurang tepat biasa mempengaruhi saraf bagi pasien jika tindakan yang diambil itu salah. Dia adalah pahlawan bagi saya. Pagi itu saya menggantungkan harapan keselamtan ku ke Dokter Cahyadi,” kata Eka mengakhiri ceritanya.

Cahyadi Siauw menamatkan jenjang sekolah dasar di SD 1 Katolik pada 1999 di kota kelahirannya Pare-pare. Kemudian melanjutkan ke SLTP Frater Pare-pare tahun 2002 dan tamat SMAN 1 Pare-pare tahun 2005. Sejak kecil, Cahyadi sudah bercita-cita menjadi seorang dokter. Untuk mewujudkan mimpinya, is terus mengejar jenjang sekolahnya hingga ke perguruan tinggi.

Selanjutnya, ia memperoleh gelar Strata Satu (S1) di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin, Makassar pada tahun 2010. Lalu kemudian, Profesi Dokter Gigi ia dapatkan di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin Makassar pada tahun 2011. Setelah itu, ia melanjutkan pengapdiannya sebagai tenaga Dokter gigi PTT di Puskesmas Poleang Tengah Kabupaten Bombana tahun 2014 hingga tahun 2016.

Berkat kegigihan dan buah dari perjuangannya, mengantarkan dirinya menjadi sebagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) Dinkes Bombana pada tahun 2014. Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis Bedah Mulut FKG diperoleh di Universitas Padjadjaran Bandung dari 2016, selesai tahun 2020.

Cahyadi Siauw tergabung di sejumlah organisasi kedoteran, diantaranya Pesatuan Dokter Gigi Indonesia Cabang Kendari dan Persatuan Bedah Mulut Indonesia (PABMI). (**)

Komentar