Tahun Ini ADWI Targetkan 3.000 Desa Wisata di 34 Provinsi

harianpublik.id-Program unggulan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) yakni Ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) bakal kembali diadakan pada tahun 2022. Tahun ini, ajang nasional itu menargetkan 3.000 desa wisata dari 34 provinsi.

Acara tersebut akan hadir dengan tujuh kategori, yaitu daya tarik pengunjung yang memiliki keunikan dan keaslian alam dan buatan, homestay, suvenir, digital dan kreatif, toilet umum, CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environmental Sustainability), dan kelembagaan desa.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengajak pemerintah daerah, komunitas, dan masyarakat untuk mendaftar melalui laman jadesta.kemenparekraf.go.id.

Ia mengatakan bahwa ADWI 2021 mendapat respons positif dari masyarakat. Dari hampir 7.275 desa wisata yang ada di Indonesia, sebanyak 25 persen atau 1.831desa wisata mendaftar ke ADWI 2021.

“Hal itu di luar ekspektasi kami yang sebelumnya hanya menargetkan 700 desa wisata. Pada tahun 2022 kami mempelajari apa yang menjadi kekurangan pada tahun sebelumnya, untuk itu pada tahun ini kami menargetkan 3.000 peserta dari 34 provinsi yang ada di tanah air,” kata Sandiaga, Sabtu (19/2/2022).

Selain ADWI 2022, Kemenparekraf juga akan mengadakan pengembangan Kabupaten/Kota (KaTa) Kreatif Indonesia.

Program tersebut diharapkan dapat mendorong kabupaten/kota di Indonesia agar lebih inovatif, adaptif, dan kolaboratif guna memajukan kesejahteraan masyarakatnya.

Calon peserta yang ingin turut serta dalam program KaTa Kreatif Indonesia bisa menemukan informasi lebih jauh di www.katakreatifindonesia.com.

Program Kemenparekraf pada tahun 2022 selanjutnya adalah Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) yang ditujukan untuk para pelaku ekonomi kreatif di 16 kota.

“Ini program pengembangan ekonomi kreatif melalui peningkatan kapasitas dan pameran kepada para pelaku ekonomi kreatif di subsektor kuliner, kriya, fesyen, musik, film, animasi, aplikasi, dan permainan,” ujarnya.

Sumber: Kompas.com

Komentar