harianpublik.id-Buteng – Vaksinasi anak usia 6-11 tahun di Buton Tengah (Buteng) terkendala. Vaksinasi yang dijadwalkan dimulai Senin (24/1) kemarin itu, harus ditunda akibat stok vaksin yang belum tersedia.
Pemberian dosis pertama vaksin yang menyasar anak anak itu, dengan prosedur pelaksanaannya mengacu pada standar yang tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01/07/MENKES/6688/2021 tentang pelaksanaan vaksinasi covid-19 bagi anak usia 6 sampai dengan 11 tahun.
“Kita sudah bagi jadwal, ternyata vaksinnya masih kosong. Jadwal itu kita batalkan dan kita isi dengan sosialisasi,” kata Kadinkes Buteng, Kasman saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Senin (24/01).
Kasman mengungkapkan, jika kondisi serupa tidak hanya terjadi di Buteng, namun terdapat di sejumlah kabupaten lain di Sultra. Akibat keterbatasan stok vaksin, maka saat ini vaksinasi anak diprioritaskan untuk daerah yang persentase vaksinnya sudah berada di angka 70 persen. Pihaknya belum bisa memastikan tanggal pasti vaksinasi akan dilaksanakan di wilayah kerjanya.
“Kalau sudah ada kita jemput supaya bisa dijalankan kembali. Kemungkinan pekan depan sudah tersedia tapi kita belum bisa pastikan,” tambahnya.
Adapun jenis vaksin yang diberikan untuk anak usia 6-11 tahun adalah Sinovac. Ini berdasarkan surat edaran yang diterima oleh Pemda Buteng. Kemudian dosis vaksin yang menyasar pada anak adalah single dosis.
“Informasi yang kami terima akan dilakukan suntik vaksin single dosis bagi kelompok usia pelajar 6-11, setelah dilakukan suntik vaksin single dosis selanjutnua akan diberikan multi dosis,” jelasnya.
Sanbung dia, untuk menyukseskan program tersebut, pihaknya gencar melakukan sosialisasi yang melibatkan stakeholder terkait. Sejauh ini, sosialisasi telah dilakukan di tingkat kabupaten dan ditindaklanjuti di tingkat kecamatan dan sekolah-sekolah untuk memberi pemahaman kepada orang tua atau wali anak.
“Sosialisasi sudah digelar sejak pekan lalu dan malibatkan berbagai pihak. Respon orang tua sangat baik bahkan ada yang memberikan penekanan untuk menyukseskan vaksinasi. Kalaupun ada yang menanyakan keamanan vaksinitu wajar. Saat sosialisasi kita hadirkan dokter untuk memberikan penjelasan detail,” tutup Kasman. (**)
Reporter: And
Komentar