HarianPublik.id,Bombana – Aliansi Mahasiswa Politeknik Bombana (Polina) yang terdiri dari Akuntansi Sektor Publik (ASP), Teknologi Rekayasa Konstruksi Bangunan Gedung (TRKBG), Teknologi Rekayasa Kimia Industri (TRIK) dan Teknologi Pembenihan Ikan (TPI) melakukan aksi mogok belajar atau mogok kuliah.
Aksi ini sebagai bentuk protes terhadap pemilik yayasan Kampus Politeknik Bombana yang bungkam terhadap isu-isu sehingga tak kunjung mendapatkan titik terang. Seperti, pembayaran gaji pokok, tunggakan gaji, dan tunjangan sesuai perjanjian kerja yang berdampak terhadap proses belajar mengajar terhadap mahasiswa yang semestinya sama dengan kampus pada umumnya.
Akibat aksi protes ini, maka proses perkuliahan terhenti sejak 11 hingga April 2025. Ratusan aliansi mahasiswa menutut hak mereka yang seharusnya mendapat keadilan dalam penunjang pendidikan. Aksi protes tersebut diwarnai dengan pembakaran ban bekas di pintu masuk sebagai bentuk kekesalan dan kekecewaan massa aksi terhadap pelayanan di kampus serta membawa poster yang bertuliskan “Lekas Sembuh PolinaKu”.
“Jangan bersembunyi pak, lihat kampus ini sekarang gelap gulita. Lihat pakaian yang kami kenalan almamater Kampus Polina karena kami sangat bangga menjadi mahasiswa Polina,” ujar Fadhil Aditiya, Ketua Himpunan Mahasiswa Program Studi(HMPS) TPI.
Dalam aksinya tersebut, mereka mendesak pemilik yayasan Polina untuk segera memberikan titik terang agar kampus kembali seperti biasanya. Mahasiswa juga mengancam tidak ingin menjalani proses belajar mengajar yang tidak sehat serta fasilitas yang tidak memadai.
“Kami sepakat hentikan proses belajar mengajar karena kami tidak bisa menuntut ilmu dengan tenang bila kondisi kampus ini berada diambang-ambang kehancuran kecuali sampai kampus tercinta ini kembali seperti semula,” kesal Ketua HMPS ASP sekaligus Penanggungjawab aksi, Muhammad Yusuf.
Mahasiea berpesan kepada Pemilik/Ketua Yayasan, Pembina Yayasan, maupun Direktur serta seluruh jajaran kampus Politeknik Bombana untuk segera turun dari masa jabatannya, apabila tidak bisa menanggapi seluruh permasalahan yang menjadi sorotan tajam di kampus tersebut.
Mahasiswa berharap perjalanan mereka dalam menempuh pendidikan di Kampus Politeknik Bombana tidak berakhir dengan sia sia. Mereka berharap agar pemilik kampus beserta jajaran untuk secepatnya dalam menyikapi permasalahan – permasalahan tersebut dan tidak hanya diam ditengah harapan besar mahasiswa yang sedang berkuliah di Politeknik Bombana.
“Semoga segala persoalan masalah yang ada pada kampus, baik dari pihak dosen, mahasiswa dan seluruh manajemen yang ada di Polina secepatnya bersih dan jelas. Mereka harus menanggulangi atau mempertanggungjawabkan masalah saat ini, sangat besar harapan kami untuk kuliah di Politeknik Bombana,” harap Muhammad Yusuf. (**)
Penulis: Ismi Azizah
Komentar