Dampak Kemarau Panjang, Puluhan Hektar Sawah di Konkep Gagal Panen

Harianpublik.id,Konawe Kepulauan – Dampak kemarau panjang yang melanda dua bulan terakhir ini, puluhan hektar sawah milik petani di di Kelurahan Ladianta, Kecamatan Wawonii Timur Laut, Konawe Kepulauan (Konkep), Sulawesi Tenggara (Sultra) gagal panen. Pasalnya, sawah mereka mengalami kekeringan sebelum masa panen tiba.

Tampak tanah area pesawahan mengering hingga retak-retak, bahkan tanaman padi menguning dan tidak bisa tumbuh subur sehingga bulir bulir padi yang dihasilkan menjadi kering dan tidak berisi akibat cuaca panas. Hal ini diperparah dengan tidak adanya asupan air yang bisa dialiri dari saluran irigasi dikarenakan saluran irigasi sawah yang tidak diperbaiki.

Selama ini, petani mengandalkan air hujan untuk mengairi sawah mereka sehingga dengan datangnya musim kemarau panjang, tanaman padi milik petani tidak dapat tumbuh subur akibatnya gagal panen. Mereka juga sudah mencoba mengambil air kali dengan menggunakan alat seadanya. Namun hal itu tidak bisa menyelamatkan semua sawah mereka akibat cuaca yang terlalu panas beberapa bulan terakhir ini.

Petani berharap ada solusi cepat dari pemerintah dalam penyelesaian dampak kekeringan area persawahan yang terjadi di musim kemarau panjang saat ini.

Salah satu petani, Sulaiman mengatakan bahwa kemarau panjang ini mengakibatkan puluhan hektar lahan persawahan di Kelurahan Ladianta gagal panen karena kekeringan.

“Ada sekitar 70 lebih hektar lahan persawahan gagal panen akibat kekeringan lahan sebelum masa panen,” ucap Sulaiman.

“Sudah hampir dua bulan terakhir, kami mengalami kekeringan lahan akibat saluran irigasi sawah yang tidak diperbaiki,” tambahnya.

Hal yang sama juga diungkapkan Asmain. Ia pun ikut merasakan dampak kekeringan yang melanda sawahnya. Akibatnya, para petani harus mengalami kerugian yang cukup besar.

“Kekeringan ini akibat cuaca karena panas dua bulan terakhir ini belum pernah hujan,” katanya.

Oleh karena itu, dia berharap pemerintah segera merespon keluhan puluhan petani di Kelurahan Ladianta agar memberikan solusi terkait kekeringan persawahan mereka tersebut.

“Selama ini kami terpaksa mengambil air kali dengan alat seadanya untuk mengairi beberapa lahan sawah kami,” tukasnya. (Red)

Komentar