Harianpublik.id,Jakarta – Badan Eksekutif Mahasiswa Nusantara (BEM NUS) melalui Koordinator Pusat, Eko Pratama menegaskan sikapnya terkait persoalan yang dihadapi bangsa saat ini.
Pertama, BEM Nusantara menyatakan secara tegas menolak wacana jabatan presiden 3 periode yang sempat digaungkan oleh para menteri Jokowi. Alasan karena wacana tersebut sangat bertentangan dengan konstitusi, yakni Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 45).
“Pemilu sejak awal sudah terjadwalkan, jadi apa lagi alasan wacana-wacana penundaan pemilu itu muncul. Kami dengan tegas mengecam pihak-pihak yang mencoba mengotak-atik keputusan tersebut dengan berwacana tidak jelas seperti itu, sehingga menimbulkan kisruh berkepanjangan di publik,” ucap Eko, pada Ahad (10/4/2022).
“Presiden juga sudah sangat tegas menyampaikan tidak ada penundaan pemilu. Itu kenapa, kami memilih untuk tidak turun aksi persoalan wacana penundaan tersebut, karena kami nilai waktunya kurang tepat,” tegasnya.
Selain itu, BEM Nusantara juga lantang menyuarakan penolakan terhadap kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax RON 92. Pasalnya, naiknya harga Pertamax bakal memiliki dampak atau imbas yang panjang.
“Semua itu sudah kami suarakan, sudah kami rilis kajian dan pernyataan sikap secara resmi bahwasanya kami menolak keras kenaikan BBM tersebut karna dampaknya kepada langkanya pertalite. Sebabnya, konsumsi pertalite meningkat karena hal tersebut, imbasnya panjang, bahkan sampai kepada kenaikan sejumlah bahan pokok,” papar Eko.
Begitupun dengan masalah kenaikan harga dan kelangkaan minyak goreng. “Kami sudah kawal ini sejak lama, isu kenaikan dan kelangkaan minyak goreng sejak Februari sudah kita suarakan, mulai dari tingginya CPO dunia sampai dengan paket kebijakan yang diluncurkan oleh pemerintah yang menurut kami tidak tepat sasaran,” bebernya.
“Terakhir kami harus tegaskan bahwa kami tetap akan memperjuangkan persoalan kenaikan harga bahan pokok dan BBM serta isu-isu lainnya dalam waktu dekat,” tutup Eko. (**)
Penulis: Ahyar
Komentar