Harianpublik.id,Kendari – Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sulawesi Tenggara (Sultra) mengirimkan atletnya yang akan berlaga di Pekan Olahraga dan Seni Nahdlatul Ulama (Porseni NU) dalam rangka peringatan 1 Abad NU.
Porseni NU tingkat nasional 2023 dipusatkan di Kota Surakarta, Jawa Tengah pada 14 sampai dengan 21 Januari 2023 mendatang.
Kontingen NU Sultra secara resmi dilepas oleh Gubernur yang diwakili oleh Sekda Provinsi Sultra, Asrun Lio, di Gedung lantai 2 Hotel Plaza Kubra Kendari pada Kamis (12/1/2023) kemarin.
Pelepasan atlet Porseni NU ditandai dengan penyerahan bendera kontingen dari Sekda Sultra kepada Ketua Kontingen Porseni NU Sultra Muhamad Saleh.
Hadir dalam acara pelepasan kontingen NU, yakni pengurus PWNU Sultra, Rektor Universitas Nahdlatul Ulama, perwakilan Rektor UHO, dan IAIN Kendari. Turut pula hadir tokoh masyarakat dan tokoh agama, perwakilan ormas Islam, serta Kapolda Sultra yang diwakili Direktur Intelkam Polda Sultra.
Sekda Provinsi Sultra sangat mendukung dan memotivasi para kontingen agar berprestasi mengharumkan Sultra di ajang Porseni NU tingkat nasional.
“Kami atas nama Pemprov Sultra mendukung ajang Porseni ini. Atlet kita punya potensi yang sama dengan daerah lain untuk menjadi juara,” kata Asrun Lio.
Jenderal ASN di Pemprov Sultra itu juga menekankan agar para atlet mengedepankan asas kedisiplinan supaya pertandingan yang diikuti terlaksana dengan baik.
“Terpenting terjalin silaturahmi nasional dan berkompetisi antar kader muda Nahdliyyin se-Indonesia,” imbuhnya.
Selain harapan menggapai kemenangan, sisi penting dari acara tersebut bagaimana sharing budaya (culture cross) antar daerah bisa terjadi.
Pasalnya, Porseni tingkat nasional yang diselenggarakan langsung PBNU itu akan dihadiri sekirar 10 ribu atlet santri dari berbagai penjuru Nusantara.
Sementara itu, Ketua Kontingen Porseni NU Sultra, Muhammad Saleh menjelaskan keikutsertaan kontingen Porseni NU itu juga merupakan semangat dan momentum PWNU Sultra untuk memberikan kesempatan kepada santri baik tingkat siswa dan mahasiswa bisa belajar tentang budaya daerah lain.
“Para atlet telah berjuang melalukan pelatihan untuk persiapan diri. Jadi kita semangati para atlet bertanding untuk menang,” ujarnya.
“Saya yakin persiapan yang sudah dilaksanakan membawa ke kemenangan,” tambah M Saleh.
Refleksi 1 abad NU bagi Nahdliyyin di Sultra harus terus bergerak hadir di seluruh dimensi yang ada baik ranah pengembangan ekonomi, sosial sampai pada tataran semangat kebangsaan. Hal ini untuk menghilangkan paradigma masyarakat yang selama ini menganggap NU hanya identik dengan pesantren maupun ormas keagamaan. (**)
Penulis: Muamar
Komentar