Harianpublik.id,Kendari – Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari berhasil menekan angka prevalensi stunting. Terbukti, dari 24 persen kini menjadi 19,5 persen. Artinya sudah turun sebesar 4,5 persen.
Berkat pencapaian yang cukup signifikan tersebut, Kota Kendari dijadikan sebagai salah satu dari tiga kota percontohan penangganan stunting di Indonesia.
Hal itu seperti diungkapkan Pj Walikota Kendari, Asmawa Tosepu saat menyerahkan bantuan penanganan stunting untuk bayi di bawah dua tahun (baduta) di halaman kantor Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Disdalduk dan KB), pada Rabu (8/11/2023) kemarin.
Bantuan stunting untuk baduta tesebut disalurkan oleh Disdalduk dan KB bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Kendari dengan total bantuan sebesar Rp 44.400.000.
Asmawa Tosepu mengatakan, Zakat Infaq dan Sedekah (ZIS) yang dikumpulkan dari masyarakat dan ASN telah disalurkan oleh Baznas Kota Kendari. Ia menilai penyaluran bantuan hari ini telah tepat sasaran.
“Kita saksikan penyerahan bingkisan dan bantuan kepada anak-anak yang berpotensi masuk dalam kategori stunting,” jelasnya.
Sambung Asmawa Tosepu bahwa dengan kolaborasi tersebut, Pemkot Kendari berhasil menekan angka prevalensi stunting.
“Salah satu program yang riil yang langsung bisa dirasakan oleh masyarakat dalam rangka penurunan stunting ini adalah gerakan orang tua asuh stunting. Jadi masing-masing kita pejabat baik di Pemkot maupun di lembaga-lembaga lain termasuk di dunia usaha sudah mengambil satu anak stunting, satu ibu hamil dan menyusui yang diintervensi dengan diberikan bantuan,” paparnya.
Selain itu, Kepala Biro Umum Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) ini, mengajak kepada orang tua yang memiliki anak di bawah dua tahun untuk memberikan makanan bergizi serta menerapkan prilaku hidup sehat dan bersih.
Sementara itu, Ketua Baznas Kota Kendari Amri Natsir menjelaskan bahwa program bantuan penanganan stunting merupakan program nasional yang diturunkan ke provinsi hingga kabupaten kota. Olehnya itu, pihaknya terus berupaya menyukseskan program pemerintah tersebut.
“Baznas sebagai lembaga yang mengelola zakat yang telah dikumpulkan. Kami tidak simpan namun langsung disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan terutama masalah stunting yang masuk dalam program kesehatan dalam lembaga Baznas,” paparnya
Dia berharap agar ibu hamil, ibu menyusui untuk memberikan gizi seimbang kepada anak dan menjaga perilaku hidup sehat dan bersih. (**)
Penulis: Fahrul
Komentar