Harianpublik.id,Kendari – Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (Disnakerperin) Kota Kendari menggelar pelatihan tenun. Kegiatan itu dibuka oleh Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Kendari Sri Lestari pada Minggu (25/9/2022) di salah satu hotel.
Pelatihan tersebut menyasar masyarakat pengrajin tenun di Kota Kendari yang berlangsung selama empat hari mulai 25 hingga 28 September mendatang.
Ketua Dekranasda Kota Kendari Sri Lestari mengungkapkan bahwa kerajinan tenun merupakan salah satu potensi yang dimiliki Kota Kendari. Dimana ada 6 titik wilayah yang bisa menenun masyarakatya dan hanya beberapa titik saja yang kurang produktif. Oleh karena itu, kemampuan masyarakat dikembangkan untuk dijadikan selingan.
“Sedangkan untuk di Gunung Jati kota Kendari itu sangat produktif dalam melakukan tenun. Setelah kita lihat memang banyak hasil tenun dan ada juga yang sementara menenunun. Dan saya kira ini satu potensi karena kita juga punya khas motif tenunan sehingga kita harus kembangkan,” katanya.
Istri Walikota Kendari itu, melanjutkan bahwa potensi SDM sudah ada. Olehnya itu, setelah pelatihan nanti mereka akan diberikan bantuan agar mereka bisa menenun. “Setelah itu kita lihat pengembangan motifnya supaya mereka berani untuk menghasilkan desain motif yang lebih baik lagi,” ucapnya.
“Untuk sekarang ini kan yang penting mereka bisa menenun dulu. Kalau sudah bisa menenun kita harapkan mereka lebih mengembangkan kemampuanya dari segi motifya, kemudian main di benangnya. Dan selanjutnya kita akan memberikan pelatihan marketing agar mereka tidak hanya menjual secara offline tapi bisa menjual secara online juga,” pungkas Sri Lestari.
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kota Kendari, Muhammad Ali Aksa mengatakan, pelatihan tersebut merupakan kegiatan rutin Dinas Ketenagakerjaan dan Perindustrian.
“Ini adalah salah satu kegiatan rutin, untuk pelatihan tenun ini kebetulan masuk di bidang sumber daya industri. Pelatihan tenun ini kita memberdayakan masyarakat penenun kita yang ada di Kota Kendari yang kita himpun tahap pertama itu sebanyak 25 orang untuk dilatih,” jelasnya.
Kadis menambahkan, tujuan dari pelatihan tersebut agar budaya yang ada di Sulawesi Tenggara (Sultra) terus dikembangkan. Dimana pemerintah saat ini begitu membangga banggakan budaya daerah.
“Seperti yang kita lihat sendiri pada saat perayaan 17 Agustus kemarin di Jakarta, Bapak Presiden sendiri mengunakan baju adat Buton dari Sultra,” ucapya.
“Itu adalah salah satu dorongan atau daya tarik kami untuk bagaimana melestarikan tenunan yang di Sultra khususnya di Kota Kendari,” tutup Ali Aksa. (**)
Penulis: Arwan
Komentar