HarianPublik.id,Konawe Kepulauan – Jembatan Pelabuhan Munse di Kecamatan Wawonii Timur, Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep), Sulawesi Tenggara (Sultra) ambruk usai dihantam ombak keras.
Pasalnya, Pelabuhan Munse dibangun dua tahap sejak tahun 2022 -2023, dengan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) kurang lebih Rp46 miliar. Sayangnya, belum sempat diresmikan penggunaannya oleh pemerintah, tiba-tiba saja beberapa struktur dari jembatan retak dan mengalami kerusakan yang cukup parah.
Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Konkep, Israwan Sulfa mengatakan bahwa kerusakan Pelabuhan Munse tesebut akibat dari kerasnya gelombang laut yang menghantam jembatan pelabuhan tersebut.
“Kerusakan Pelabuhan Munse itu akibat akibat gelombang laut. Karena kerusakan ini juga bukan di struktur utama tetapi dibagian tengah jembatan,” ujar Israwan saat temui beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut, Israwan mengungkapkan, berhubungan dengan kerusakan jembatan di Pelabuhan Munse, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melalui UPP Kelas III Lapuko.
“Kami sudah laporkan kepada kepada pimpinan UPP Kelas III Lapuko dan ada Kantor Perwakilan UPP Lapuko di Langara, mereka sudah turun tinjau,” katanya.
“Dan laporanya kepada kami, sebagai perwakilan pimpinan daerah, bahwa pihak UPP Lapuko sudah perintahkan kepada kontraktornya untuk melakukan perbaikan,” tukas Kadishub Konkep.
Sementara itu, Kepala Staf Kantor UPP Lapuko Wilker Langara, Rahman menyampaikan bahemwa Pelabuhan Munse yang dibagun dari tahun 2022-2023 tersebut belum ada serah terima ke pihak UPP Lapuko.
“Pelabuhan Munse itu, belum ada serah terima ke kami dari pihak UPP Lapuko. Untuk peembagunannya itu, diurus sama pusat, PPK dan kontraktornya itu dari Makassar,” jelas Rahman, pada Sabtu (18/5/2024).
Dia menambahkan, pihkanya diperintahkan ke pimpinan UPP Lapuko untuk meninjau lokasi. “Saya sudah laporkan ke pimpinan soal kerusakan J
Jembatan pelabuhan itu kurang lebih 17 meter,” ujarnya.
Rahman menyebut bahwa pihaknya menganalisa bagian depan batu boulde terbawah arus akibat hantaman ombak.
“Saya lihat batu bouldernya bukan dalam bentuk cor-coran dibagian sampingnya, tetapi cuma ada tumpukan batu boulder. Akibatnya datang ombak disapu batu bouldernya akhirnya masuk kedalam kolom timbunan, sehingga datang ombak dia tergerus habis timbunannya sehingga rabat beton yang diatas itu longsong/patah,” bebernya.
Rahman juga menuturkan, pembagunan Pelabuhan Munse tersebut masih dalam pemeliaraan sehingga menurutnya masih akan tetap dikerjakan. (**)
Komentar