Lawan Thailand di Final Piala AFF, Indonesia Tak Diperkuat Pratama Arhan

harianpublik.id-Timnas Indonesia bakal melakoni laga final leg pertama Piala AFF 2020 melawan Thailand, Rabu (29/12/2021) besok.

Skiad garuda dipastikan tidak bisa diperkuat Pratama Arhan Alif Rifai dalam laga tersebut karena akumulasi kartu kuning.

Dilansir dari Kompas.com, Pemain PSIS Semarang itu harus absen karena akumulasi kartu pada laga semifinal Piala AFF 2020 saat melawan Singapura.

Saat itu, pemain berusia 20 tahun tersebut mendapatkan banyak sorotan akibat aksinya pada menit ke-35.

Pratama Arhan saat itu mengangkat kakinya terlalu tinggi saat berduel dengan pemain Singapura, Song Ui-young.

Kaki Arhan mengenai wajah Song dan membuat wasit memberinya kartu kuning.

Laga panas pun masih tetap terjadi pada leg kedua semifinal. Saat itu, Arhan melanggar keras gelandang Shingapura, Shanual Anwar, di kotak penalti.

Karena pelanggaran itu, Arhan bahkan nyaris menjadi pesakitan.

Beruntungnya, tendangan penalti yang dilakukan Faris Ramli mampu dimentahkan oleh Nadeo Argawinata.

Dengan begitu, Pratama Arhan dipastikan tak bisa membela timnas Indonesia dalam pertandingan leg pertama final Piala AFF 2020.

Hal ini juga diungkapkan oleh asisten pelatih timnas Indonesia, Nova Arianto.

Menurutnya hanya Arhan yang akan absen pada laga leg pertama final Piala AFF 2020.

“Hanya Pratama Arhan yang tidak bisa tampil nanti karena akumulasi kartu,” ujar Nova Arianto, Senin (27/12/2021).

Sementara untuk pemain yang lainnya dalam kondisi baik-baik saja dan siap bertanding.

Sebelumnya, memang ada Rachmat Irianto yang mengalami cedera, tetapi dipastikan tak ada masalah dan dia akan bisa membela tim.

Menurut Nova, semua pemain dalam kondisi bagus dan siap menampilkan yang terbaik dalam laga final Piala AFF 2020 nanti.

“Tidak ada yang cedera. Semua baik-baik saja,” tuturnya.

Sementara itu, inilah aturan terkait akumulasi kartu di Piala AFF 2020 yang dimuat dalam regulasi turnamen seksi 13 soal kedisiplinan.

1. Pemain yang mendapatkan dua kali peringatan (kartu kuning) di setiap fase turnamen akan mendapatkan hukuman berupa satu kali larangan bertanding pada pertandingan berikutnya.

2. Jika seorang pemain menerima kartu kuning keduanya (akumulasi) pada pertandingan terakhir fase grup, hukuman larangan bertanding satu kali akan berlaku pada laga berikutnya (semifinal).

3. Pemain yang menyelesaikan fase grup dengan menerima satu kartu kuning secara kumulatif, kartu kuning itu tidak berlaku di semifinal (diputihkan).

4. Pemain atau ofisial tim yang dikeluarkan selama turnamen secara otomatis akan diskors pada pertandingan selanjutnya.

Komentar