Harianpublik.id,Solo – Sasan Wilapa Keraton Surakarta Hadiningrat, Solo menjadi saksi peristiwa bersejarah. Dalam sebuah upacara yang sarat makna, Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari Muhammad Yusup dan Ketua Tim Penggerak PKK Kota Kendari, Ira Willis Kesumadoty dianugerahi gelar kebangsawanan oleh Raja Surakarta, SISKS (Sampeyandalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan) Paku Buwono XIII, pada Sabtu malam (2/3/2024).
Dalam suasana yang mengesankan, Muh. Yusup menerima gelar Kanjeng Raden Tumenggung Yusup Joyodipuro dan Kanjeng Mas Tumenggung Ira Willis Kesumadoty Sulistyaningtyas untuk Ketua Tim Penggerak PKK Kota Kendari, Ira Willis Kesumadoty.
Acara tersebut bukan hanya sekadar seremoni formal. Ini adalah momen penting ketika Muh. Yusup dan Ira Willis secara resmi menjadi bagian dari keluarga besar Keraton Surakarta. Mengenakan busana tradisional Jawa Mataraman, Beskap, Keduanya tampak berkharisma saat menggunakan pakaian adat Keraton Surakarta.
Tidak hanya itu, rombongan dari Kota Kendari turut menyemarakkan acara dengan penampilan yang memukau. Wanita-wanita mengenakan kebaya, sementara pria-pria mempesona dengan batik motif khas Solo, lengkap dengan mengalungkan Samir, kain kecil yang menambah kemegahan.
Saat tiba di Istana Keraton Surakarta, mereka disambut dengan alunan musik gamelan yang memikat, klenengan Karawitan Jawi. Suasana Istana Surakarta dipenuhi oleh hening yang khidmat saat upacara penobatan dimulai. Cahaya lembut menyelimuti ruangan, menciptakan aura yang sakral dan mengesankan.
Para tamu yang hadir duduk dengan tegang, menunggu momen bersejarah yang akan segera tiba. Gelar Kanjeng Raden Aryo Tumenggung sering digunakan sebagai gelar kehormatan untuk anggota keluarga kerajaan.
Dalam kedamaian yang penuh khidmat, Muhammad Yusup duduk di hadapan Sang Sultan, mata mereka bertatap-tatapan dalam penghormatan yang mendalam. Sang Sultan dengan lembut dan penuh khidmat menganugerahkan gelar kebangsawanan, Kanjeng Raden Tumenggung, kepada Muhammad Yusup sebagai penghargaan atas dedikasinya dalam memimpin dan melestarikan budaya serta adat istiadat.
Proses pemberian gelar kehormatan langsung dilakukan oleh Sampeyandalem Ingkang Sinuhun Kangjeng Susuhunan Pakoe Boewono XIII di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.
“Pemberian gelar ini membuat kami menjadi bagian dari keluarga besar Keraton Surakarta Nahadiningrat. Dengan keragaman budaya kita, kami menambah lagi keluarga kami dengan berbagai macam keanekaragaman budaya yang ada di Indonesia. Salah satunya adalah Keraton Kasunan Solo,” ujar Pj Wali Kota Kendari Kanjeng Raden Tumenggung Yusup Joyodipuro.
“Saya sangat berterima kasih atas atensi yang besar yang diberikan Keraton Solo, menjadikan saya bagian dari keluarga besar Keraton Solo dengan memberikan gelar Kanjeng Raden Tumenggung. Ini adalah penghargaan yang luar biasa bagi saya dan diakui oleh dunia,” sambung Yusup.
Orang nomor satu di Kota Kendari itu menyampaikan rasa terima kasih yang dalam kepada Keraton Surakarta atas kepercayaan yang telah diberikan kepadanya. Baginya, pemberian gelar tersebut bukan sekadar pengakuan atas dirinya, melainkan juga menandakan komitmen mereka untuk mengenrich dan melestarikan kekayaan budaya Indonesia.
Mereka sadar akan keberadaan Hasanah budaya nusantara, Yusup juga percaya bahwa pemberian gelar ini akan semakin mempererat hubungan antara Kota Kendari dan pemerintah Solo.
Dia mengajak semua pihak untuk bersama-sama menjaga warisan budaya agar tetap bersinar bagi generasi mendatang, serta menggunakan kekayaan budaya nusantara sebagai landasan untuk mencapai kemajuan yang lebih besar bagi bangsa dan negara.
Pemberian gelar kebangsawanan kepada Muhammad Yusup dan Ira Willis adalah pengakuan atas kemampuan mereka dalam memimpin, mengatur, dan melestarikan adat-istiadat serta kebudayaan. Keberadaan mereka di Keluarga Besar Keraton Surakarta menegaskan posisi mereka sebagai pemimpin yang dihormati dan disegani, tidak hanya di Kota Kendari tetapi juga di mata Keraton Solo.
Keraton Surakarta Hadiningrat, atau Keraton Solo, memegang teguh tradisi-tradisi budaya, menjadikan peristiwa ini sebagai perpaduan antara kehormatan dan keberagaman budaya. Hal ini bukan hanya sebuah upacara formal, tetapi juga mencerminkan hubungan yang erat antara Keraton Surakarta dengan masyarakat Kota Kendari.
Ini adalah bukti konkret dari kerja keras dan dedikasi Muhammad Yusup dan Ira Willis dalam memperjuangkan kepentingan dan kehormatan masyarakatnya, serta dalam menjaga dan mempromosikan nilai-nilai budaya yang kaya di tengah-tengah tantangan zaman modern. (**)
Komentar