HarianPublik,Bombana – Ketika prosedur birokrasi antara kabupaten dan provinsi terlalu panjang untuk menyentuh penderitaan rakyat, seorang wakil rakyat dari DPRD Bombana Dapil Mataoleo, Justang, memilih untuk tidak tinggal diam. Ia turun langsung, dengan dana pribadi memperbaiki jalan rusak parah yang selama ini menyulitkan aktivitas warga.
“Jujur, hati saya tidak tenang melihat kondisi warga. Masa kita biarkan mereka terus melewati jalan yang becek, rusak parah, dan bahkan tak bisa dilalui kendaraan. Sebagai wakil rakyat, saya merasa ini bukan hanya tugas, tapi panggilan hati,” ungkap Justang.
Perbaikan dilakukan pada sejak 2 Juli 2025, di titik-titik terparah yang selama ini menjadi keluhan utama masyarakat. Walaupun bersifat sementara, tindakan ini menjadi simbol kepedulian yang nyata, bukan sekadar janji politik. Ia sadar, ini belum cukup, tapi paling tidak bisa meringankan beban warga sembari menunggu gerak dari pemerintah provinsi.
“Prosedur birokrasi terlalu panjang dari kabupaten ke provinsi, sementara warga terus menunggu. Ini tanggung jawab moral. Jadi saya ambil bagian, walau belum seperti yang diharapkan,” kata Justang kepada awak media.
Ia menyebutkan, berdasarkan informasi dari Bupati Bombana dan Sekda Provinsi Sultra, jalan tersebut baru akan mendapatkan anggaran maksimal pada tahun 2026. Namun Dinas Bina Marga Provinsi akan mencoba mengalokasikan sedikit bantuan dari perubahan anggaran tahun ini.
Di sisi lain, Justang menyampaikan, pihaknya telah memberikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap aksi demonstrasi yang dilakukan oleh Posko Perjuangan Rakyat bersama warga Kecamatan Mataoleo. Aksi tersebut dianggap sebagai bentuk kepedulian masyarakat dalam menyuarakan kondisi jalan yang rusak parah dan telah lama dibiarkan tanpa perbaikan.
Menurut Justang, aksi tersebut mencerminkan jeritan hati masyarakat kecil yang selama ini merasa diabaikan oleh pemerintah, terutama terkait infrastruktur dasar yang sangat dibutuhkan untuk kelancaran aktivitas ekonomi dan sosial warga. Ia menegaskan bahwa kondisi jalan yang berlumpur dan sulit dilalui bukan hanya menghambat mobilitas, tetapi juga berdampak pada kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Justang berharap pemerintah provinsi segera mengambil langkah nyata dengan memperbaiki jalan di Kecamatan Mataoleo. Ia juga menekankan, suara masyarakat harus didengar dan dijadikan prioritas dalam perencanaan pembangunan, karena akses jalan yang layak adalah hak dasar setiap warga negara.
“Kami berharap kepada yang berwenang, khususnya pemerintah provinsi, agar segera turun tangan. Jangan tunggu warga marah. Kami di DPRD sudah mengajukan langkah awal, sempol ini kami dorong bukan karena politik, tapi karena kami peduli,” ujarnya penuh harap.
Langkah Justang ini menjadi inspirasi dan penyemangat bagi masyarakat. Ia membuktikan bahwa masih ada wakil rakyat yang benar-benar hadir, bukan hanya saat kampanye, tapi ketika rakyatnya benar-benar membutuhkan. (**)
Penulis: Ismi Azizah
Komentar