Tim FEB UHO Perwakilan Indonesia Timur Pertama di HSBC Business Case Competition 2025

HarianPublik.id,Kendari – Membanggakan, Tim Hyperpigmentation dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Halu Oleo (UHO) menjadi salah satu perwakilan Indonesia Timur ke HSBC Business Case Competition 2025 tingkat nasional usai meraih juara tiga di tingkat regional, pada 22 Februari lalu.

Tim Hyperpigmentation UHO keluar sebagai juara ketiga setelah bersaing dengan 10 tim di tingkat regional dari 5 kampus besar Indonesia Timur. Diantaranya adalah Universitas Airlangga, Universitas Brawijaya, Udayana, Ciputra Surabaya dan Universitas Halu Oleo. Lebih bangganya lagi, Tim FEB UHO pertama kalinya lolos dan menjadi salah satu perwakilan Indonesia Timur dalam kompetisi bergengsi tersebut.

HSBC Indonesia Business Case Competition merupakan kompetisi yang diselenggarakan oleh PT Bank HSBC Indonesia dan Putera Sampoerna Foundation yang diperuntukkan bagi mahasiswa tingkat sarjana. Kompetisi ini bertujuan untuk mencari pemikir bisnis terbaik di Indonesia dan mempersiapkan mereka untuk berkompetisi sebagai perwakilan Indonesia di Final Internasional di Hong Kong pada Mei mendatang.

Dengan capaian tersebut menghantarkan Tim Hyperpigmentation UHO menjadi salah satu perwakilan Indonesia Timur untuk melaju ke kompetisi tingkat nasional yang akan berlangsung pada 24 – 29 April 2025 mendatang di L’Avenue Office Building dan Sampoerna Strategic Square, Jakarta Selatan. Lolos ke national round, Tim UHO mendapat support dan dukungan penuh dari Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Prof. Dr. La Ode Anto, SE., M.Si. Ak, QIA, CA.

Tim Hyperpigmentation UHO terdiri dari empat mahasiswa dari berbagai jurusan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, yaitu Riang Hidayat (Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan), Tegar Zaki (Jurusan Manajemen), Hastri Agustin (Jurusan Manajemen) dan Ayumi Azzahra (Jurusan Akuntansi).

Coach Tim FEB UHO, Nitri Mirosea, SE., MSi., MAAC., CFE., Ph.D., mengungkapkan bahwa kompetisi ini menantang peserta untuk mengembangkan business model inovatif guna menyelesaikan berbagai permasalahan bisnis nyata yang dihadapi oleh perusahaan, mulai dari sektor Fintech, efisiensi sektor publik, hingga tren fast fashion. Kata dia, Tim Hyperpigmentation UHO berhasil menunjukkan kualitas analisis bisnis yang mendalam, yang membuat mereka unggul diantara 24 universitas terbaik di Indonesia.

“Kami sangat bangga melihat Tim FEB UHO berhasil mencapai juara 3 dan lolos ke national round. Ini adalah kesempatan besar bagi mereka untuk berkompetisi di tingkat internasional di Hong Kong,” ungkapnya.

“Keberhasilan ini akan memperkaya pengalaman dan keterampilan mereka dalam dunia bisnis global, yang akan sangat bermanfaat di masa depan,” sambung Nitri Mirosea.

Pasalnya, HSBC Business Case Competition ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengasah keterampilan analitis mereka dan berkompetisi di level yang lebih tinggi. Diharapkan, pengalaman ini dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya untuk menggali potensi mereka dan berani bersaing di dunia bisnis internasional.

Nitri Mirosea menambahkan, kompetisi ini tidak hanya memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengembangkan kemampuan dan pengetatetn, tetapi juga memberikan kesempatan bagi mereka untuk berkompetisi dan menunjukkan kemampuannya.

“Atas capaian mahasiswa dalam mengikuti kegiatan ini, saya sangat bangga dan mengharapkan agar mereka dapat terus mengembangkan kemampuan dan pengetahuan dalam bidang bisnis. Saya juga berharap agar kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk mengikuti jejak mereka dan mengembangkan kemampuan mereka dalam bidang ini,” harapnya.

Selaku coach di Kompetesi HSBC Business Case Competition ini, Nitri Mirosea membantu tim mahasiswa meningkatkan kemampuan mereka, mulai dari mendampingi tim dalam sesi latihan, memberikan bimbingan dan arahan untuk meningkatkan kemampuan dalam menganalisis kasus bisnis.

“Selain itu, saya juga memberikan feedback jika mereka membutuhkan penggunaan bahasa Inggris yang lebih efektif atau penerapan teori dalam kasus bisnis. Dengan demikian, saya berharap dapat membantu tim meningkatkan kemampuannya sehingga menjadi lebih siap untuk menghadapi kompetisi nanti,” ujarnya.

Terakhir, Nitri Mirosea mengatakan bahwa tim harus dapat membuat business model yang inovatif untuk menyelesaikan kasus perusahaan yang mengalami permasalahan global dan kekinian, seperti fintech, efisiensi sektor publik, ekspansi usaha, dan fast fashion trend.

“Dengan berkompetisi dengan 24 universitas terbaik di Indonesia untuk menuju Kompetisi Internasional di Hongkong. Tim UHO dapat meningkatkan daya saing mereka dan menjadi lebih siap untuk menghadapi tantangan di dunia bisnis,” pungkasnya. (**)

Komentar