Harianpublik.id,Kendari – Menjelang perayaan Hari Raya Idul Adha tahun 2022, harga cabai rawit merah di Kota Kendari terus melambung. Terpantau, harganya menembus angka hingga Rp90.000 sampai Rp100.000 per kilogram.
Pasalnya, menjelang Idul Adha harga sejumlah kebutuhan pokok terus merangkak naik di pasaran tradisional.
Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kota Kendari Alda Kesutan Lapaea, mengatakan bahwa berdasarkan pengawasan di lapangan memang memang ada kenaikan harga. Akan tetapi bukan disebabkan oleh para pedagang yang menaikan harga. Kenaikan harga cabai merah tersebut disebabkan pangaruh cuaca sehingga hasil produksi petani menurun.
Alda menyebut banyak petani yang gagal panen. Selain itu, ada masalah transportasi juga yang mempengaruhi kenaikan harga cabai merah.
“Untuk stok cabai merah di Kota Kendari cukup. Yang terpenting masyarakat jangan panik, teman-teman dari Dinas Perdangan hari ini sudah mensurvei atau sidak lapangan,” ucapnya saat ditemui di ruang kerjanya, pada Selasa (5/7/2022) kemarin.
Dia melanjutkan, pihaknya dalam hal ini Pemerintah Kota Kendari selalu memberikan anjuran untuk masyarakat, baik pedagang UMKM atau pun pedagan pasar yang ada di wilayah Kota Kendari itu agar selalu memperhatikan sistem atau cara penjualan mereka.
“Jagan menjual harga – harga yang terlalu berlebihan, apalagi dalam situasi atau kondisi seperti ini. Tetapi kalaupun terjadi hal seperti harus melihat kondisi kalau pun memang berpengaruh karena persoalan cuaca dan sebagainya, harus dinaikan secara normal. Jangan terlalu berlebihan, misalnya ada penimbuna. Penimbunan kan sangat berpengaruh terhadap kenaikan harga,” beber Kadis.
“Pemerintah disini hanya duduk sebagai pengawasan sistem penjualan ada di tangan pedangan. Kita juga tidak bisa mengintervensi karena mereka punya perhitungan tersendiri,” sambungnya.
Dia menambahkan, pemerintah terus berharap agar para pedagang dan pelaku UMKM menaikkan harga yang tidak terlalu lambung berlebihan.
“Betul kita tahu ada kondisi seperti ini tetapi harus menjual secara perasaan jagan melihat kondisi harga naik. Jangan dinaikan dua kali lipat kita menjual saja secara normal,” tutup Alda. (**)
Penulis: Arwan
Komentar