Harianpublik.id,Simeulue – Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Simeulue menggelar wisuda sarjana perdana di gedung Serbaguna Kabupaten Simeulue, pada Sabtu (30/9/2023). Sebanyak 58 mahasiswa diwisuda dan resmi menjadi alumni perguruan tinggi tersebut untuk angkatan pertama.
Wisuda sarjana tersebut turut dihadiri Pj Bupati Simeulue Ahmadliyah, Forkompinda, Mantan Bupati Simeulue Drs. Darmili, Mantan Wakil Bupati Simeulue Hj. Afridawati, tokoh agama dan tokoh masyarakat.
Ketua STIT Simeulue, Wolly Mistiar mengatakan bahwa wisuda perdana mahasiswa Simeulue merupakan hasil kerja keras semua yang tergabung dalam civitas akademika, ditambah dengan kesungguhan para mahasiswa dan mahasiswi yang belajar dengan tekun di kampus ini.
“Saya mengibaratkan perjalanan STIT Simeulue selama sekian tahun ini bagai kapal yang berlayar di tengah samudera luas di malam yang gelap. Pastinya kapal tak terlepas dari terpaan badai dan gelombang. Kemudian kita menjadikan bintang fajar sebagai salah satu pedoman untuk tujuan untuk mencari cahaya,” ucapnya.
“Ibaratnya cahaya itu saat ini sudah mulai tampak. Hari ini kita sudah menorehkan sejarah kita melakukan wisuda perdana. Kedepannya kita harus terus optimis untuk bisa mengikuti perkembangan dunia,” sambung Wolly Mistiar.
Hal senada juga diucapkan Ketua Dewan Pembina Yayasan Kawanad di Simeulue. Menurutnya wisuda oleh STIT Simeulue adalah sejarah bagi pulau tersebut karena tanpa diduga STIT Simeulue yang selama ini nyaris tak diperhitungkan.
“Hari ini satu satunya sekolah tinggi yang perdana di pulau itu yang berhasil mencetak alumni,” tukasnya.
Sementara itu, Wakil Koordinator Kopertais Wilayah V Aceh, Ismail Ansari meminta secara terbuka kepada Pj. Bupati dan Pimpinan DPRK Simeulue untuk memperhatikan dan membantu fasilitas kepada STIT Simeulue untuk bisa ditingkatkan menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI).
Ismail Ansari memaklumkan kepada publik, STIT Simeulue merupakan Sekolah Tinggi yang legal dan memiliki akreditasi baik (B). Sekolah Tinggi Tarbiyah yang memiliki akreditasi baik di Aceh baru dua perguruan tinggi, maka sangat layak untuk dibantu dan dikembangkan.
Dia juga mendorong untuk menambah dua prodi lagi yaitu prodi hukum dan prodi manajemen pendidikan islam. “Kami siap bekerja sama untuk mengawal usul pembangunan kampus STIT Simeulue ke pusat,” katanya.
Olehnya itu, ia berharap Pemkab Simeulue segera memberikan dukungan nyata, karena tujuan dari STIT Simeulue adalah untuk agar anak Simeulue ke depannya tidak lagi keluar daerah untuk kuliah.
“Coba bayangkan berapa besar biaya seorang anak Simeulue setiap tahunnya yang dikeluarkan saat kuliah di luar daerah. Mulai ongkos berangkat, kos dan lain lain. Lalu jika bisa berkuliah di Simeulue sangatlah membantu apalagi bagi keluarga yang kurang mampu,” cetus Ismail Ansari.
Dalam kesempatan itu, Pj Bupati Ahmadliyah kepada Waspada selain mengucapkan selamat kepada para wisudawan STIT Simeulue. Dia mengajak kepada tenaga pendidikan yang belum S1 untuk kuliah di STIT Simeulue karena sudah terakreditasi Baik (B).
“Ini STIT akreditasinya sudah baik. Dari pada kuliah jarak jauh nanti tidak bisa persamaan, lebih baik kuliah di STIT Simeulue ini saja. Karena Sah secara hukum,” imbuhnya.
Pj Bupati menegaskan bahwa dirinya siap membantu membesarkan STIT Simeulue, namun dia berpesan para alumni STIT Simeulue agar setelah lulus tidak hanya melulu ingin jadi PNS/PPPK. Akan tetapi harus juga bisa jadi agen perubahan disegala lini kehidupan. (**)
Penulis: Helman
Komentar