Harianpublik.id,Kolaka – Desa wisata merupakan desa yang dijadikan tempat wisata karena daya tarik yang dimilikinya. Kabupaten Kolaka Sulawesi Tenggara (Sultra), salah satu daerah di Bumi Anoa ini yang memiliki banyak potensi pariwisata. Pasalnya, daerah itu mempunyai kurang lebih 22 destinasi wisata dari 100 desa.
Untuk mendorong potensi itu, tentu harus didukung dengan sumber daya pengelola pariwisata atau SDM pariwisata yang kompeten, agar potensi wisata bisa berkembang dan berhasil.
Oleh karenanya, demi meningkatkan kompetensi pengelola pariwisata di Kolaka, Dinas Pariwisata (Dispar) Sulawesi Tenggara mengadakan pelatihan peningkatan kompetensi SDM Pariwisata dan ekonomi kreatif bidang homestay.
Kegiatan itu berlangsung selama tiga hari, sejak 28 Februari hingga 2 Maret 2023 dan diikuti sebanyak 40 peserta yang bertempat di salah satu hotel di Kolaka.
Pelatihan itu secara resmi dibuka oleh Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dispar Sultra, Erwin Tahir.
Dalam kesempatan itu, Erwin menyampaikan pentingnya peran desa wisata dalam memperkuat ketahanan sosial, ekonomi dan budaya, guna meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian masyarakat.
Dia juga menekankan perlunya untuk meningkatkan pengetahuan, motivasi dan kemampuan para pengelola desa wisata dan destinasi pariwisata lainnya, dalam melakukan tata kelola, bisnis dan pemasaran destinasi pariwisata.
“Jadi memang setelah Pandemi Covid-19, trend wisata kita cenderung kearah dalam negeri, sehingga kabanyakan destinasi-destinasi yang dituju itu adalah desa wisata. Jadi bagaimana kita dituntut untuk menciptakan destinasi yang komplit di dalamnya,” ujarnya.
Erwin menyebut bahwa perlunya upaya-upaya nyata yang dilakukan, sehingga akan memberi dampak positif sektor kepariwisataan dan juga peningkatan perekonomian masyarakat. Hal tersebut dapat terwujud, bila diimbangi dengan keberadaan SDM pariwisata yang terlatih.
Pelatihan kepada SDM Pariwisata merupakan faktor terpenting yang turut menentukan keberhasilan, berkembang dan majunya kepariwisataan disuatu daerah. Sebab, SDM pariwisata terlatih yang akan memperkenalkan dan mempromosikan pariwisata, secara tepat sasaran kepada wisatawan baik nasional maupun mancanegara.
“Makna dari pariwisata itu bagaimana membuat wisatawan itu betah tinggal. Itulah yang diharapkan untuk pertumbuhan ekonomi, karena imbasnya kembali kepada masyarakat. Untuk menghasilkan itu, maka perlu disiapkan sarana dan prasarana yang baik,” pungkasnya.
Sementara itu, Kadis Pariwisata Kolaka Zulkarnain menuturkan bahwa pentingnya edukasi untuk peningkatan sumber daya pengelola pariwisata, agar potensi wisata bisa berkembang.
“Kami tentunya sangat bersyukur dengan adanya pelatihan yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata Provinsi Sultra. Apalagi, kita pahami bahwasanya di Kolaka ini ada kurang lebih 22 destinasi wisata dari 100 desa, tentunya kita berharap bahwa desa wisata itu memang tumbuh dan berkembang, sehingga perekonomian di desa dari sektor pariwisata bisa juga meningkat,” harapnya.
Menurut dia, potensi wisata Kolaka sangat luar biasa, terbukti dengan adanya penghargaan nasional yang diterima kabupaten Kolaka dibidang pariwisata. Namun, masih perlu beberapa pembenahan lagi kedepannya.
“Dengan adanya pelatihan semacam ini, tentunya kita berharap seluruh peserta betul-betul bisa menyerap materi dan bisa melaksanakan di desanya masing-masing,” katanya
“Nah, saya lihat juga pesertanya ada yang dari kelompok-kelompok pengelola wisata. Jadi sangat tepat sasaran,” sambung Zuljarnain.
Dia menambahkan, pihaknya juga terus melakukan pendekatan dengan melakukan pembinaan dan diskusi kepada kelompok masyarakat. Namun, dalam perjalannya perkembangan desa wisata di Kolaka masih ada yang belum tergarap maksimal, karena pola pikir masyarakat yang belum menyadari potensi wisata desanya, seperti pemanfaatan potensi alam, potensi budaya dan potensi sumber daya lainnya.
“Jika itu tidak disadari, maka potensi sebagus apapun tidak akan berjalan baik,” ungkapnya.
Selain itu, Zukarnain juga berterimakasih kepada Dispar Sultra, yang telah memberikan pelatihan kepada masyarakat di desa wisata yang ada di Kolaka.
“Materi pelatihan ini sangat bagus, karena bisa menjawab hampir sebagian besar permasalahan yang dihadapi desa wisata di Kolaka. Jadi kalau misalnya desa wisata berkembang, minimal pendapatan masyarakat bisa lebih bagus. Kami juga berharap kegiatan semacam ini bisa berkesinambungan,” harapnya.
Di tempat yang sama, Ketua DPD Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Sultra, yang didapuk sebagai pemateri Femiyanti Darma Kamang mengungkapkan, Kolaka memiliki potensi wisata yang sangat bagus, indikatornya adalah bisa meraih Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI).
“Saya dengar informasi bahwa enam desa wisata di Kolaka masuk kategori ADWI. Jadi kalau berbicara ADWI, artinya berbicara nasional. Berarti segala bentuk persyarat yang ada, harus terpenuhi dong? Misalnya kita berbicara soal SDM, berarti sudah harus siap dan mampu berbicara tentang pariwisatanya,” cetusnya.
Femi sapaan akrab Femiyanti Darma Kamang, menekankan pentingnya SDM yang terlatih dan terverifikasi dengan baik, sehingga diharapkan dengan adanya pelatihan ini kompetensi peserta bisa meningkat, serta menularkan ilmunya kepada masyarakat lainnya.
“Saya juga akan menyampaikan kepada dinas pariwisata Kolaka, jangan hanya sekedar teori yang diberikan kepada pengelola wisata, tapi juga perlu adanya studi banding. Misalnya, dengan mengirim beberapa kelompok sadar wisata (Pokdarwis), untuk ke kota yang menjadi contoh pariwisata sesuai dengan kriteria potensi wisata masing-masing,” harapnya.
Femi menambahkan, perlu adanya koordinasi dan kolaborasi yang baik antara pemerintah dan kelompok masyarakat, sehingga bisa merumuskan setiap permasalahan yang mengakibatkan kurang maksimalnya penggarapan suatu destinasi wisata.
“Saya kira kegiatan ini sangat baik, terlihat dengan antusiasnya setiap peserta dalam mengikuti materi dan mengajukan pertanyaaan,” tutupnya. (**)
Penulis: Manto
Komentar