Pertama di Sultra, Desa Wisata Labengki Terapkan Sistim Pembayaran QRIS

Harianpublik.id,Kendari – Sulawesi Tenggara (Sultra) menjadi salah satu daerah yang memiliki banyak objek wisata alam yang indah. Tak heran, Bumi Anoa menjadi provinsi tujuan wisatan karena memiliki pesona wisata alam yang indah.

Diantara banyaknya wisata alam itu pantai dan laut menjadi spot wisata yang terhampar luas di Jazirah Sultra. Keindahan alam pantai, laut, dan pulau yang dimiliki menghipnotis mata wisatawan. Salah satunya adalah Pulau Labengki yang terletak di Kabupaten Konawe Utara (Konut) Sultra.

Sekilas Tentang Pulau Labengki

Untuk perjalanan ke Desa Wisata Labengki membutuhkan waktu sekira 2 jam dari Ibu Kota Provinsi Sultra yakni dari Kota Kendari.

Sementara itu, kondisi geografis Labengki adalah kepulauan dimana hanya bisa ditempuh dengan jalur laut. Jumlah penduduk labengki di tahun 2021 mencapai 523 jiwa yang mayoritas penduduknya berprofesi sebagai nelayan.

Secara keseluruhan Desa Wisata Labengki memiliki sebanyak 10 spot yang sering dikunjungi wisatawan mancanegara dan domestik diantaranya yaitu, Goa Tobelo, Laguna, Blue Lagoon, View Raja Ampat, Teluk Cinta, Pantai Pasir Panjang, Pantai Pasir Merah, Kampung Bajo, Menara Mercusuar, dan Goa Kolam Renag.

Adapun jenis atraksi yang bisa dijumpai di Dewa Wisata Labengki yaitu snorkeling dan diving. Perlu diketahui, keindahan Labengki sudah mendunia. Sejak dibuka pada 2016 silam sudah banyak turis lokal maupun manca negara yang mengunjungi diantaranya dari Jerman, India, Prancis, China.

Keindahan lanskap kawasan dan bawah laut Labengki memiliki potensi luar biasa untuk mendorong sektor wisata Sultra. Atas dasar itulah, Pemerintah Provinsi Sultra bersama Bank Indonesia (BI) sinergi mendorong digitalisasi sistem pembayaran dikawasan Labengki. BI menerapkan alat transportasi QRIS didesa tersebut.

Pemprov Sultra bersama BI memberikan komitmen dukungan pengembangan wisata dengan mendorong digitalisasi pengelolaan kawasan wisata yakni menjadikan Labengki sebagai Kawasan Wisata Digital unggulan di Bumi Anoa.

Terdapat dua upaya digitalisasi yang dilakukan, yang pertama adalah dengan mendigitilisasikan transaksi keuangan di Desa Labengki dengan “mengQRISkan” 26 homestay.

Tersedianya QRIS diharapkan dapat memudahkan proses transaksi bagi para turis sekaligus juga memudahkan proses pencatatan pendapatan homestay milik warga. Inilah yang menjadikan Desa Labengki ditetapkan menjadi Desa Wisata QRIS pertama di Sultra.

Kedua, Pemprov Sultra dan BI melaunching Labengki Backpacker, platform digital yang memudahkan wisatawan untuk dapat berkomunikasi dengan pengelola homestay sekaligus memilih paket wisata yang diinginkan dengan mudah.

Labengki Backpacker menjadi solusi akses layanan informasi satu pintu wisatawan yang sebelumnya sangat terbatas dikarena belum terintegrasinya informasi wisata di Kawasan Labengki. (**)

Komentar