Harianpublik.id,Kendari – Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendekia (IC) Kendari telah menerapkan Kurikulum Merdeka Belajar sejak tahun 2022. Implementasi kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam itu terbilang berhasil di sekolah tersebut. Buktinya mampu mengembangkan potensi dan menggali kreativitas siswanya.
Kepala MAN IC Kendari, Muhammad Naim menjelaskan bahwa tujuan Kurikulum Merdeka Belajar untuk menciptakan pembelajaran yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan siswa.
“Kurikulum ini belum sepenuhnya diterapkan di sekolah kami. Dimana hanya kelas X yang secara keseluruhan menjalankan kurikulum ini. Sedangkan untuk kelas XI hanya sebagian saja, sementara yang lainnya lagi masih menggunakan kurikulum 2013 (K13) bersama dengan kelas XII,” ucapnya saat ditemui pada Senin (30/10/2023).
Dengan adanya kurikulum ini, para guru memiliki kewenangan untuk mengelola setiap materi pembelajaran agar terbentuk kemandirian belajar siswa dan terbiasa melakukan projek ilmiah.
Untuk itu, Muhammad Naim menyebut, sebagai tenaga pengajar harus memberikan pendampingan terhadap kreativitas siswa melalui projek ilmiah yang sesuai dengan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dalam Kurikulum Merdeka Belajar.
“Khususus penerapan P5 ini, di tahun pelajaran sebelumnya sudah kita laksanakan melalui studi kolaborasi. Dengan tema Bhinneka Tunggal Ika, kami berlokasi dengan Kabupaten Kolaka Timur,” katanya
“Tahun ini, baru saja diselesaikan siswa kelas X projek ilmiah yang bertema gaya hidup berkelanjutan yang berkaitan dengan pengolahan sampah. Kemudian membuat tindak lanjut dari pengolahan sampah tersebut,” sambung Muhammad Naim.
Menurutnya, penerapan Kurikulum Merdeka Belajar di sekolahnya dianggap telah berhasil. Dimana siswa dapat diarahkan untuk membentuk kemandirian belajar yang dimiliki dan kemudian terbiasa dengan project ilmiah, untuk memahami, mengolah, sampai kemudian menyelesaikan masalah yang diberikan.
Sementara itu, salah seorang siswa MAN IC Kendari, Fikriansyah Pratama mengaku teratrik dengan pembelajaran Kurikulum Merdeka Belajar. Menurutnya melalui P5 siswa dapat mengebangkan kreativitasnya dalam membuat karya.
“Kurikulum sekarang lebih seru karena ada proyek P5, lewat situ kita bisa banyak berkarya. Salah satu karya yang sudah kami hasilkan itu pengolahan sampah bubur kertas jadi kursi dan wastafel,” singkat siswa kelas X itu. (**)
Penulis: Elis/Fatma
Komentar