Harianpublik.id,Kendari – Berangkat dari rasa miris terkait kondisi harga minyak goreng yang ada saat ini, Ketua Umum DPD KNPI Provinsi Sultra, Alvin Akawijaya Putra SH terpanggil untuk mempelopori gerakan massal pembuatan minyak goreng yang dilakukan secara tradisional. Gerakannya itu melibatkan kaum muda dan berkoordinasi bersama pemerintah.
Alvin Akawijaya Putra SH, Selasa (22/3) mengatakan, kegiatan tersebut sebagai tindaklanjut dari kegiatan yang telah dilakukan sebelumnya pada sejumlah kelompok rumah tangga di Kota Kendari, dalam rangka memulai gerakan menjawab kelangkaan minyak goreng pada setiap rumah tangga.
Menurut anak muda jebolah Universitas Gajah Mada, Yogyakarta Program S1 Fakultas Hukum Konsentrasi Bisnis Hukum ini, gerakan menjawab kelangkaan minyak goreng pada setiap rumah tangga tidak boleh hanya menjadi selogan semata, namun bisa digaungkan dengan mengajak kaum muda serta pemerintah, agar setiap rumah tangga mampu menjadi produsen, minimal untuk kebutuhan sehari-hari.
Terpenting, lanjut Badan Pemenangan Pemilu Partai Nasdem Sultra ini, gerakan tersebut sebagai ajang untuk mengingatkan kembali kepada seluruh masyarakat Sulawesi Tenggara bahwa daerah ini memiliki kearifan lokal yang merupakan warisan dari orang tua terdahulu, yang harus terus dijaga keberadaanya dan disampaikan kepada anak cucu sebagai generasi pelanjut terkait pembuatan minyak goreng secara tradisional dari santan kelapa.
“Sebagai masyarakat Sultra, patut berbangga dan bersyukur karena memiliki kearifan lokal ini. Jadi selayaknyalah, kita menunjukan kemampuan dan kemandirian dalam menghadapi situasi ini. Jika perlu, mari penuhi kebutuhan minyak goreng kita sendiri,” ucap Ketua Yayasan Sultra Raya Dua Ribu Dua Puluh ini.
Berkaitan dengan gerakan pembuatan minyak goreng secara tradisional tersebut, menurut Direktur PT Maoge Lintas Perkasa hampir tidak ada masalah, karena 17 kabupaten di Sultra memiliki potensi ketersediaan kelapa dalam. Hanya saja, selama ini kurang termanfaatkan oleh masyarakat Sultra.
“Melalui gerakan ini, kami sebagai kaum muda yang terhimpun dalam organisasi KNPI Sultra mengajak semua pihak untuk bersama-sama memanfaatkan potensi daerah, seperti ketersediaan kelapa dalam untuk pembuatan minyak goreng secara tradisional. Tujuanya, selain untuk menjawab isu tentang minyak goreng yang ada saat ini, juga untuk menghadapi bulan suci ramadan,” tutur anak muda yang pernah Magang di Kantor Hukum Kores Tambunan and Partners ini.
Dia pun menambahkan, setelah gerakan massal dilakukan agar pemerintah daerah bisa memikirkan peningkatan pengolahan minyak goreng tradisional tersebut, sehingga bisa menciptakan lapangan kerja baru melalui pemanfaatan potensi daerah, peningkatan ekonomi masyarakat, yang tentu berdampak pada peningkatan kesejahteraan. (**)
Penulis: Manto
Komentar