Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP UHO Ajak Siswa SMAN 5 Kendari Belajar Menjadi Komunikator Politik yang Baik

HarianPublik.id,Kendari – Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Halu Oleo (UHO) telah menggelar sosialisasi politik di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 5 Kendari dengan tema “Dari Kelas ke Demokrasi: Belajar Menjadi Komunikator Politik”, pada 2 Oktober 2025.

Kegiatan ini diikuti oleh siswa yang tergabung dalam Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) dan Majelis Perwakilan Kelas (MPK) SMA Negeri 5 Kendari. Tujuannya adalah untuk memberikan pemahaman kepada siswa bahwa sekolah bukan hanya tempat menimba ilmu, tetapi juga bisa menjadi wadah pembelajaran demokrasi dalam skala kecil.

Dalam sambutannya, Ivana Febrianti Dai selaku Ketua Panitia menyampaikan bahwa kegiatan ini diharapkan mampu membuka wawasan siswa mengenai peran komunikasi politik sejak dini.

“Melalui kegiatan ini, kami ingin mengajak adik-adik untuk lebih memahami bahwa demokrasi bukan hanya tentang memilih dan dipilih. Akan tetapi juga soal menghargai perbedaan, berani berpendapat, dan belajar menjadi komunikator politik yang baik. Sekolah adalah miniatur demokrasi, tempat di mana nilai-nilai musyawarah, kepemimpinan, dan partisipasi aktif dapat dipraktikkan,” ujarnya.

Kegiatan sosialisasi ini mendapatkan sambutan hangat dari para siswa. Salah satunya disampaikan oleh Lila, Wakil Ketua OSIS SMA Negeri 5 Kendari, yang menilai kegiatan ini sangat bermanfaat:

“Terima kasih kak atas sosialisasi yang tadi. Menurut saya kegiatan ini sangat bermanfaat untuk kita, karena membuat kita lebih paham bahwa sekolah memang bisa menjadi miniatur demokrasi. Kita sudah belajar bagaimana cara bermusyawarah, memilih pemimpin, menghargai perbedaan pendapat, dan berani menyampaikan pendapat sekaligus mendengarkan pendapat orang lain,” ujarnya.

Senada dengan itu, Naufal selaku Ketua OSIS SMA Negeri 5 Kendari, juga memberikan tanggapan positif. “Kegiatan yang dilaksanakan oleh kakak-kakak mahasiswa dari FISIP UHO Jurusan Ilmu Komunikasi tentang materi ‘Sekolah Jadi Miniatur Demokrasi’ ini sebuah langkah awal untuk memperkenalkan kepada kita betapa pentingnya demokrasi. Mulai dari sekolah saja ternyata kita sudah mengenal demokrasi, contohnya melalui pemilu Ketua OSIS. Dari situ kita belajar bahwa demokrasi bukan hanya soal memilih dan dipilih, tetapi juga bagaimana kita sebagai rakyat memegang kendali penuh atas kekuasaan,” katanya.

Kegiatan ini menegaskan bahwa pembelajaran demokrasi dapat dimulai sejak dini, dan sekolah menjadi tempat strategis untuk melatih siswa dalam berorganisasi, bermusyawarah, serta berkomunikasi secara demokratis. (**)

Komentar