Harianpublik.id,Kendari – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) menyelenggarakan lomba Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-XXIX tahun. Program tahunan itu dibuka secara resmi oleh Gubernur Ali Mazi pada Rabu (10/8) malam di Kota Kendari.
Sebelum pembukaan iven religi tersebut diawali dengan Pawai Ta’aruf dan Etno Religi Karnaval yang diikuti sekitar dua ribu orang dari 17 kabupaten kota di Pelataran Eks-MTQ Kota Kendari, Rabu (10/8).
Pawai Ta’aruf dan Etno Religi Karnaval yang berlangsung di tengah hujan itu tidak memudarkan antusiasme peserta pawai. Selain kafilah dari 17 daerah, juga sejumlah paguyuban, Badan Kontak Majelis Taklim dan Forum Kerukunan Umat Beragama turut meramaikan pawai tersebut.
MTQ Sultra tahun ini mengusung tema “MTQ Nusantara, Merdeka Bertoleransi, Bersahabat, Bermartabat, Menyongsong 77 Tahun Indonesia Merdeka”.
Dalam sambutannya, Guberbur mengungkapkan bahwa pelaksanaan kegiatan MTQ di Sultra menjadi bagian dari implementasi program prioritas pemerintah Pemprov Sultra khususnya program Sultra Beriman.
“Saya mendukung penuh terhadap suksesnya kegiatan ini, khususnya penyediaan alokasi anggaran,” ucap Ali Mazi.
Lanjut orang nomor satu di Bumi Anoa itu, ia mengatakan bahwa MTQ sebagai momentum dalam memperkokoh kerukunan umat beragama, kerukunan suku dan budaya. Olehnya itu, dia berharap MTQ mampu beradaptasi dengan segala perbedaan.
“Selain itu juga mampu meningkatkan derajat kemuliaan dengan tuntunan Al Qur’an serta mampu menjaga keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam mewujudkan baldatub thayibatun warabbun ghafur,” tukasnya.
Sementara itu, Sekretaris Dewan Hakim, Dariodi menjelaskan, Pemprov Sultra berupaya untuk terus meningkatkan prestasi putra putri daerah di tingkat nasional. Oleh karena itu, Gubernur Sultra mengeluarkan kebijakan salah satunya yaitu meningkatkan uang pembinaan untuk peserta terbaik yakni juara satu, dua, dan tiga.
“Jadi untuk peserta terbaik 1 itu 15 juta, peserta terbaik 2 itu 10 juta, peserta terbaik 3 itu 7,5 juta untuk masing-masing cabang lomba. Ada hal baru lagi yang kita terapkan ditahun ini yaitu juara umum yang sebelumnya hanya diberikan piala, sekarang diberikan hadiah sebesar 50 juta,” paparnya.
Di tempat yang sama, Ketua Dewan Hakim, KH. DR. Murzidin mengharapkan juara harapan satu, dua, dan tiga tetap mendapatkan penghargaan sebagai bentuk apresiasi.
“Harapan 3 artinya mengalahkan sebelas kabupaten. Sekalipun nanti tidak ada hadiahnya tapi tetap kita akan sampaikan juara harapan satu sampai tiga,” ujarny.
Dia menambahkan, pemenang dari 8 cabang lomba akan dikirim di kancah nasional karena perkembangan di Kota Kendari juga cukup meningkat dan sudah bisa dikatakan secara nasional.
Menurut Murzidin, selama pembina perkembangan anak-anak cukup meningkat dalam rangka pembinaan baik tilawah, Tahfiz, maupun tafsir.
“Bahkan kalau Tahfiz kadang kala anak-anak kita ke Sulawesi Selatan utamanya yang di Kolaka dan Kolaka Utara kalau ada MTQ tingkat kabupaten kota di Luwu timur dan Luwu Utara kadang kala mereka yang minta disitu. Sekarang kita manfaatkan putra daerah,” katanya.
Lebih lanjut Murzidin mengatakan 8 cabang yang dilombakan dalam MTQ kali ini adalah seni baca Alquran yang terdiri golongan tartil, tilawah anak-anak, tilawah remaja, tilawah dewasa dan tunanetra. Lalu kemudian, cabang qiraat terdiri dari 3 golongan yakni qiraat mujawad dewasa, murattal dewasa dan remaja.
Selanjutnya, cabang hafalan Al-Qur’an terdiri satu juz dan tilawah, lima juz dan tilawah, 10 juz, 20 juz, 30 juz. Sedangkan cabang tafsir Al-Qur’an, kategori yang dipertandingkan untuk bahasa Arab, Indonesia, dan Inggris.
Cabang lainnya yang diperbandingkan yaitu cabang syar’il Al-Qur’an, fahmil Al-Qur’an, serta cabang karya tulis ilmiah Al-Qur’an untuk putra putri.
Sementara untum cabang lomba terakhir adalah kaligrafi Al-Qur’an terdiri golongan naskah, hiasan atau mushab, dekorasi, kontemporer.
“Di Kendari ini lombanya dilaksanakan di empat tempat berbeda pertama di Masjid Raya Al-Kautsar, Kantor Wilayah Kementrian Agama Sultra, di BPMP (Balai Penjaminan Mutu Pendidikan) Sultra, dan di hotel Azizah,” rinci Murzidin. (**)
Komentar