harianpublik.id-Kendari – Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari terus meningkatkan pembangunan infrastruktur, guna mempermudah pelayanan kepada masyarakat serta menata Kota Kendari menjadi kota layak huni.
Dilansir dari Kendarikota.go.id, Hal itu sudah tertuang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Kendari 2017-2022.
Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir mengungkapkan bahwa selama ini wilayah wilayah langganan banjir yang selalu menimbulkan kerugian materi. Untungnya, melalui kerjasama Pemkot Kendari, Provinsi serta Pemerintah Pusat sehingga pembangunan kolam retensi Boulevard dapat terwujud.
“Alhamdulillah pemandangan sudah tidak terjadi lagi selama 3 tahun terakhir karena kita sudah membangun kolam retensi ini berkat berkat kerjasama antara pemerintah kota provinsi dan pemerintah pusat,” ucap Walikota saat dialog interaktif bersama Tribunnews.sultra beberapa waktu lalu.
Lanjut dia, penampungan air atau kolam retensi Boulevard tidak hanya untuk mencegah banjir, namun juga berfungsi sebagai tempat destinasi wisata, sehingga secara bertahap dapat memberikan keuntungan pada sektor ekonomi.
“Kami sudah laporkan ke Pak Presiden tidak hanya berfungsi sebagai tempat penampungan air, tapi juga berfungsi sebagai destinasi baru buat rekreasi masyarakat,” ungkapnya.
Selain itu, untuk mendukung aktivitas masyarakat di malam hari serta mencegah tindak kriminalitas, program Kendari Terang terus digalakkan oleh Pemkot Kendari. Kini sekira 6000 lampu penerang jalan telah terpasang di Kota Kendari.
“Alhamdulillah kurang lebih 6000 lampu yang sekarang kita sudah nyalakan di Kota Kendari,” jelasnya.
Pembangunan infrastruktur itu, lanjut Sulkarnain, merupakan tanggungjawab yang diamanahkan oleh masyarakat untuk mewujudkan Kota Kendari sebagai kota layak huni berbasis ekologi, teknologi dan informasi.
Untuk mewujudkan kota layak huni itu, kawasan kumuh di Kota Kendari tengah mulai dibenahi. Luasan kawasan kumuh Kota Kendari sekira 397 hektar kini di tahun 2021 telah tuntas sebanyak 70 persen.
Pembenahan itu bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku). Usai sukses pada Bungkutoko-Petoaha, selanjutnya Pemkot Kendari dipercaya untuk melanjutkan pada kawasan Lapulu-Pudai yang saat ini tengah berjalan. (**)
Komentar