Harianpublik.id,Kendari – Ketua Fraksi Partai Golkar Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Aksan Jaya Putra (AJP) terus berkomitmen untuk menyerap aspirasi masyarakat, terkait berbagai persoalan yang terjadi di daerah pemilihannya melalui reses.
Pada reses masa sidang I tahun sidang 2022-2023 di Dapil I Kota Kendari, AJP menjumpai konstituennya untuk berkomunikasi dua arah secara berkala, guna menjaring aspirasi masyarakat.
Penyerapan aspirasi hari pertama, Kamis (2/2/2023), anggota DPRD Sultra itu memilih lokasi reses di Kompleks BTN I Kelurahan Bende, Kecamatan Kadia, Kota Kendari.
Dalam kesempatan itu, sejumlah warga menyampaikan keluhan dan permintaan menyangkut kebutuhan masyarakat yang berada di Kompleks BTN I. Mulai dari perbaikan drainase, sumur bor, jalan rabat beton, tempat sampah dan polisi tidur.
Keluhan itu seperti yang disampaikan salah satu warga BTN I, Muhtar. Kata dia, banyak masyarakat yang menginginkan perbaikan drainase. Sebab, jika musim penghujan tiba kemampuan drainase saat ini sudah tidak dapat menampung debit air.
Karena keterbatasan penampungan air, sambung Muhtar, akhirnya air hujan merembet ke rumah-rumah warga. Selain itu, dia juga meminta kepada AJP agar permintaan lainnya seperti sumur bor, jalan rabat beton, tempat sampah dan gundukan buatan atau akrab disebut polisi tidur.
“Kami bersyukur, Pak AJP datang di tempat ini menyerap aspirasi masyarakat. Mudah-mudahan apa yang menjadi keinginan dan permintaan kami bisa direalisasikan,” pintanya.
Setelah mendegar aspirasi masyarakat yang rata-rata menyoal masalah infrastruktur, AJP mengatakan bahwa dirinya akan memperjuangkan apa yang menjadi keluhan warga BTN I.
Ketua Fraksi Partai Golkar ini bilang, semua keluhan termasuk permintaan warga bakal ditindaklanjutinya dengan menghadirkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) atau dinas terkait, untuk mengecek secara langsung.
“Saya akan tindaklanjuti hasil reses hari ini, jika berkaitan dengan infrastruktur seperti drainase, tempat sampah, sumur bor kita akan hadirkan Dinas PUPR dan Cipta Karya,” ucapnya.
Legislator itu juga menjelaskan bahwa permintaan warga tidak begitu saja langsung direalisasikan. Semua punya tahapan dan proses yang cukup panjang hingga sampai pada perealisasian.
Pasalnya, tugas DPRD hanya menyerap dan memperjuangkan aspirasi masyarakat. Endingnya ada di pemerintah, karena pemerintah yang punya otoritas untuk menganggarkan.
“Kewenangan semua ada di pemerintah, kami hanya memperjuangkan aspirasi konsituen lewat pembahasan badan anggaran (Banggar),” jelas AJP.
Perihal aspirasi lainnya, seperti usulan pembuatan gundukan buatan atau polisi tidur, tambah AJP, warga tidak perlu menunggu anggaran dari pemerintah.
“Terkait itu (polisi tidur), saya akan membantu memakai uang pribadi saya,” tegasnya.
Di hari berikutnya, putra Bupati Konawe Selatan itu, melanjutkam kegiatan resesnya di Kelurahan Wua, Kecamatan Wua-Wua, pada Jum’at (3/2/2023).
Politisi Golkar itu kembali menyerap aspirasi masyarakat dengan berdialog langsung. Dimana masyarakat mengeluhkan persoalan jalan di Kelurahan Wua-wua Kecamatan Wua-wua tepatnya di Jalan Belut, alat pengeras suara masjid, sumur bor, bak sampah, drainese dan inventaris posyandu. Selain itu, warga juga mengadukan adanya upaya penghambatan penerbitannya sertifikat tanah yang diklaim telah dimiliki satu pihak.
Guna mempercepat menjawab keluhan masyarakat, AJP bakal cepat mengeksekusi atau wujudkan sejumlah kebutuhan warga dengan menggunakan dana pribadi.
“Ada polemik status lahan, ada satu sertifikat yang menguasai lahan masyarakat 30.000 hektar lebih dan kita agendakan RDP untuk mengundang para pihak BPN dan lainnya untuk kemudian kita tindaklanjuti,” katanya.
“Kemudian persoalan jalan, ini kita lihat kalau bisa kita intervensi melalui APBD kita usahakan. Ada juga permintaan Sumur Bor, Drainase, ini kita kordinasi sama pihak terkait Dinas PU kemudian kita anggarkan,” sambung AJP.
Selain itu, pihaknya juga bakal menggunakan dana pribadi untuk membangun bak sampah, pengadaan alat pengeras suara masjid dan inventaris posyandu.
“Masyarakat juga meminta bak sampah, pengadaan alat pengeras suara, dan inventaris posyandu dalam hal ini meja dan lainnya, persoalan ini akan cepat kami eksekusi menggunakan dana pribadi saya,” tutup Ketua Fraksi Golkar DPRD Sultra ini.
Aksan Jaya Putra Tunaikan Janji Saat Reses
Tak menunggu waktu lama, Aksan Jaya Putra langsung menunaikan janjinya kepada masyarakat yang ada di dapilnya. Wakil rakyat itu menyerahkan bantuan meja posyandu dan mixer audio sound masjid di RT 05 RW 04, Kelurahan Wuawua, Kecamatan Wuawua, Kota Kendari.
Penyerahan bantuan ini, diserahkan langsung oleh Nanang Supratman selaku liaison officer (LO) AJP kepada Lurah Wuawua, Kasman Kasim Marewa, Selasa (7/2/2023).
Nanang Supratman mengatakan, bantuan dari AJP berupa empat buah meja untuk kepentingan posyandu ibu-ibu dan satu buah mixer audio atau alat pengeras suara masjid.
“Alhamdulillah, saya sudah menyerahkan meja dan mixer sound untuk di Masjid Jami Nur Haq secara langsung. Tadinya pak AJP yang mau langsung menyerahkan hanya karena kesibukan yang tidak bisa ditinggal, makanya beliau meminta untuk diwakilkan,” ucap Nanang.
Dia menambahkan, bantuan meja dan mixer audio ini adalah permintaan warga pada saat AJP mengadakan reses masa sidang I 2022-2023 di Kelurahan Wuawua, Kecamatan Wuawua.
Saat itu, warga yang hadir mengeluhkan kurangnya fasilitas penunjang bagi petugas dan kader ketika melaksanakan kegiatan posyandu. Bahkan, karena kurangnya fasilitas seperti meja, mereka kerap meminjam meja ke warga.
Tak hanya itu, selain meja posyandu, warga setempat juga mengeluhkan tidak adanya alat pengeras suara di Masjid Jami Nur Haq. Pasalnya, sebentar lagi memasuki bulan suci Ramadhan.
Oleh karena itu, AJP mendegar langsung keluhan konstituennya, langsung menjawab akan membantu warga setempat menggunakan dana pribadi, tanpa harus menunggu bantuan dari pemerintah.
“Ini bukti dari kepedulian Pak AJP kepada warga. Ini bukan hanya sekali, setiap reses jika ada yang meminta bantuan pak AJP langsung membantu. Bahkan bukan saat reses saja, di luar reses pun demikian,” pungkas Nanang. (**)
Komentar