Harianpublik.id,Kendari – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) melalui Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Sultra terus berupaya menjaga dan memastikan ketersediaan pangan di Bumi Anoa ini. Hal menjadi komitmen nyata agar Sultra tidak kekurangan bahan pangan dengan meningkatkan produktivitas petani.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Kadistanak) Sultra Muh. Djudul mengungkapkan, Distanak Sultra terus berupaya meningkatkan produktifitas seperti penyediakan bibit benih yang berkualitas, ketersediaan pupuk yang memadai, penyediaan irigasi yang baik dan penyediaan sumur bor bagi sawa yang masih mengandalkan tada hujan.
“Syukur Alhamdulillah untuk kita di Sultra dari tahun 2019 sampai dengan tahun ini produktifitas pertanian khususnya padi itu selalu naik atau meningkat sehingga kita menjadi surplus beras,” ungkap Kadis saat ditemui pada Senin (22/8/2022) lalu.
Djudul mengatakan, berdasarkan data statistik Pertanian Sultra, ketersediaan baku sawa kurang lebih 124 ribu hektar. Selain itu, tambahnya, pendorong peningkatan produktifitas diantaranya hadirnya petani milenial, penyuluh pertanian dan kemudahan akses permodalan.
“Kemudian kita diberikan kemudahan oleh pemerintah pusat dengan adanya pemanfaatan dana KUR, dengan program terbaru yaitu taksi alsintan (taksi alat mesin pertanian) bisa melalui perorangan maupun koperasi,” paparnya lebih lanjut.
Pasalnya, Distanak Sultra menargetkan 5 ribu ton beras untuk di tahun 2022 dan komuditas pangan yang menjadi prioritaskan selain padi ada juga jagung. Sedangkan untuk target surplus beras di tahun 2022 kurang lebih 30 ribu ton. Sementara itu, daerah yang menjadi sentra produksi padi di Sultra adalah Kabupaten Konawe, Konawe Selatan, Kolaka Timur, Bombana dan Kolaka. (**)
Penulis: Muamar
Komentar