Wujudkan Pengelolaan Perikanan Berkelanjutan di Pulau Wawonii, Pemda Konkep Gandeng Lembaga Internasional

Harianpublik.id,Konkep – Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) memiliki potensi perikanan yang cukup besar. Namun dibalik potensi perairan tersebut muncul permasalahan yang mengancam keberlanjutan sumberdaya perikanan. Diantara adalah masih maraknya praktik penangkapan yang merusak (destructive fishing), persaingan ruang laut antar neyalan, dan konflik pemanfaatan kawasan.

Guna menjaga kelestarian potensi perikanan yang dimiliki tersebut, Pemerintah Daerah (Pemda) Konkep menjalin kerjasama dengan RARE sebuah lembaga internasional untuk Pengelolaan Perikanan Berkelanjutan di Wawonii.

Penandatanganan kerjasama sudah diteken di Aula Setda Konkep, pada Rabu (22/6/2022). Turur hadir Direktur Senior Program dan Kebijakan RARE Indoensia, Kepala Dinas Perikanan Konkep, Asisten Administrasi Umum dan Keuangan, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Koramil Wawonii, Polsek Wawonii serta para kepala desa di tiga Kecamatan yakni Keca Wawonii Barat, Wawonii Utara dan Wawonii Timur Laut.

Acara itu dibuka langsung Asisten Administrasi Umum dan Keuangan, Mahmud yang diberi amanah oleh Bupati Konkep, Amrullah.

Dalam sambutannya, Mahmud meneruskan pesan dari Bupati Konkep yakni potensi perairan yang ada di Sulawesi Tenggara termasuk perairan Pulau Wawonii memiliki potensi yang cukup besar. Namun dibalik potensi perairan yang besar muncul permasalahan yang mengancam keberlanjutan sumberdaya perikanan. Diantara permasalahan yang sering dijumpai adalah masih maraknya praktik penangkapan yang merusak (destructive fishing), persaingan ruang laut antar neyalan, konflik pemanfaatan kawasan, dan masih banyak lagi.

“Untuk meminimalisir dampak dari permasalahan yang kompleks dalam pemanfaatan sumberdaya perairan, membutuhkan keterlibatan semua unsur baik unsur pemerintah maupun non pemerintah,” ucap Mahmud.

Sambung dia, langkah-langkah yang sudah dilakukan oleh Pemda melalui Dinas Perikanan didukung oleh RARE sebuah lembaga internasional yang bergerak di bidang konservasi dan pemberdayaan masyarakat, telah menjalankan program Pengelolaan Akses Area Perikanan (PAAP) dalam rangka melakukan pengelolaan perikanan yang berkelanjutan.

PAAP merupakan instrumen pengelolaan perikanan berkelanjutan yang didasari pemberian akses dan tanggungjawab pengelolaan di wilayah perairan tertentu oleh pemerintah daerah kepada kelompok masyarakat setempat yang berbadan hukum dengan jangka waktu tertentu.

Di tempat yang sama, Direktur Senior Program dan Kebijakan RARE Indonesia Hari Kushardanto, menjelaskan bahwa lembaga RARE merupakan sebuah lembaga Konservasi berbasis di Amerika. Lembaga ini mempunyai kepedulian di bidang perikanan dan konservasi kelautan.

“Kami bergerak dibeberapa negara dan Indonesia salah satunya,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan Konkep Muh. Rijal menambahkan, di Wawonii implementasi program PAAP sudah berjalan sejak tahun 2019. Olehnya itu, untuk menjamin kelestarian sumberdaya perikanan, perairan di bagian utara Wawonii telah ditetapkan menjadi kawasan konservasi perairan daerah melalui Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 23 Tahun 2021.

“Harapan kita yang pertama ingin memberikan edukasi kepada masyarakat nelayan terkait manfaat dari program PAAP yang diberikan oleh RARE. Selanjutnya, dengan keberlangsungannya kegiatan RARE melalui program PAAP ini kita bisa mendapatkan kebijakan untuk mengatur wilayah perairan dalam bidang perikanan bukan hanya dipesisir melainkan kelautan,” harapnya. (**)

Reporter : Amar

Komentar