BKKBN Sultra Komitmen Tekan Angka Stunting Lewat Program Kampung KB

Harianpublik.id,Kendari – Stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang. Dimana stunting masih tinggi terjadi di Indonesia sehingga terus menjadi perhatian khusus pemerintah. Belum lama ini, Presiden Jokowi menegaskan bahwa stunting masih menjadi pekerjaan rumah yang sangat besar yang harus segera diselesaikan.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, ada lima provinsi presentase stanting paling tinggi di tahun 2022, yaitu NTT, Sulbar, Aceh, NTB, dan Sultra. Sementara jika dihitung secara jumlah, yang paling banyak adalah Jawa Barat, kemudian Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumut, dan Banten.

Oleh karena itu, untuk mengerjakan serta menyelesaikan tugas besar tersebut, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) terus berkomitmen menurunkan atau menekan angka stunting di Bumi Anoa ini.

“BKKBN saat ini fakus melakukan aksi percepatan dan penurunan angka stunting di Sultra,” ucap Kepala BKKBN Sultra, Asmar saat diwawancarai baru baru ini.

Untuk melakukan percepatan itu, sambung dia, ada sejumlah program yang dicanangkan oleh BKKBN Sultra. Diantaranya adalah mendirikan atau menghadirkan Kampung KB di berbagai daerah di Sultra.

“Kampung KB bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat serta meningkatkan pembangunan sektor lainnya, dalam rangka mewujudkan keluarga Sakinah Mawaddah dan Warahmah,” bebernya.

Asmar menambahkan bahwa Kampung KB menjadi program inovatif yang strategis dalam mensejahterakan masyarakat. Pasalnya, Kampung KB menjadi model atau miniatur pembangunan yang melibatkan seluruh sektor di masyarakat.

“Saat ini terdapat ratusan Kampung KB yang tersebar di seluruh kabupaten kota di Sultra. BKKB Sultra sendiri menargetkan angka stunting turun 14 persen di tahun 2024. Itu sesuai target yang diberikan pemerintah pusat,” pungkasnya. (**)

Komentar