Harianpublik.id,Konawe Selatan – Kehadiran PT Sentratama Karya Cemerlang di Konawe Selatan (Konsel) Sulawesi Tenggara (Sultra) sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan tentu harus memberikan kontribusi positif bagi warga sekitar pertambangan.
Selain meningkatkan pendapatan dan pertumbuhan ekonomi, perusahaan wajib juga menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar sesuai peraturan perundangan yang berlaku.
Namun berdasarkan informasi yang dihimpun media ini, dalam perekrutan tenaga kerja lokal di wilayah izin usaha pertambangan sentratama yang dilakukan oleh para kontraktor diduga tidak mengakomodir warga sekitar pertambangan. Perusahaan itu dinilai lebih memberikan kesempatan kerja kepada masyarakat luar yang bukan berada di wilayah IUP perusahaan.
Menanggapi polemik itu Ketua Asosiasi Pemuda Peduli Investasi Pertambangan (AMPIP) Sulawesi Tenggara (Sultra), Afdal meminta pihak Sentratama mengevaluasi kembali para kontraktor yang telah bekerja sama, agar bisa mengutamakan tenaga kerja lokal dalam perekrutan karyawannya.
“Sentratama memiliki peran penting sebagai pemilik IUP, dalam hal memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat sekitar. Sebab hal itu menjadi salah satu tanggung jawab sosial perusahaan, dalam memberdayakan masyarakat di sekitarnya,” tegas Afdal
Dia mengatakan jika hal itu tidak diperhatikan akan menjadi polemik besar terhadap perusahaan dan akan berdampak pada aktivitas kegiatan pertambangan.
Tidak hanya itu, Afdal juga meminta agar pihak Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) agar turun meninjau mekanisme perekrutan tenaga kerja dalam pemberian upah yang dilakukan para kontraktor di wilayah IUP Sentratama.
“Kami menduga para pekerja yang direkrut oleh kontraktor tidak memiliki kontrak kerja,” ungkapnya.
Dia juga berharap agar pihak kontraktor lebih memperhatikan kepedulian sosial terhadap lingkungan masyarakat yang ada di sekitarnya. Sebab menjadi tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat sehingga tidak menimbulkan polemik berkepanjangan.
Sementara itu, Pimpinan PT Sentratama Karya Cemerlang, Hasri membenarkan saat dikonfirmasi Harianpublik.id melalui pesan WhatsApp pribadinya pada Senin (16/01/2023).
“Ada satu kontraktor pak, untuk rekrutmen karyawannya yang tidak jelas, lebih cenderung mengambil tenaga kerja dari luar pak,” tulis Pimpinan Sentratama Karya Cemerlang.
Dia juga menambahkan pihaknya sudah berusaha menyampaikan agar penerimaan tenaga kerja lokal lebih di prioritaskan.
“Selama ini kami berusaha untuk menyampaikan agar penerima tenaga kerja lokal lebih di prioritaskan,” katanya.
Hingga saat ini pemilik IUP Pertambangan belum mengetahui mekanisme perekrutan dan penguphan karyawan yang dilakukan pihak ketiga.
“Kalaupun realisasi di lapangan pihak pemilik IUP sampai hari ini belum mengetahui bagaimana sistem perekrutan dan pengupahan karyawan yang di lakukan pihak Kontraktor,” tutupnya. (**)
Komentar