Harianpublik.id,Kendari – Belum lama ini, Pemerintah Kota Kendari melakukan pemetaan resiko bencan. Tujuan adalah untuk mengkaji tingkat ancaman, tingkat kerugian, kerentanan dan kapasitas bencana di Kota Lulo ini.
Selain itu juga untuk menyelaraskan arah kebijakan penyelenggaraan penanggulangan bencana antara pemerintah pusat dan Pemerintah Kota Kendari.
Pemkot Kendari melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kendari melaksanakan Focus Grup Discussion (FGD) penyusunan dokumen dan kajian risiko bencana bekerjasama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Halu Oleo (UHO) yang digelar beberapa waktu lalu.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Kendari Ridwansyah Taridala mengatakan, hal itu merupakan langkah awal masyarakat dalam mitigasi bencana, sebab berdasarkan fakta, Kota Kendari merupakan wilayah yang rentan terhadap bencana banjir, angin kencang dan longsor.
Sehingga Pemerintah Kota Kendari melalui BPBD, menilai sangat perlu melakukan upaya untuk mengurangi risiko bencana dengan melakukan kerja sama tim ahli atau tim penyusun kajian risiko bencana.
“Kegiatan ini dilandasi dengan fakta bahwa di daerah kita khususnya di Kota Kendari ini bahwa bencananya juga ada,” jelasnya.
Berdasarkan wilayah, mantan Kepala Bappeda Kota Kendari ini menyebut bahwa zona yang berpotensi longsor yaitu Kecamatan Mandonga, Kendari Barat dan Kendari, sedangkan untuk wilayah pesisir yaitu Kecamatan Nambo dan Abeli. (Red)
Komentar