MTQ ke XXX Kota Kendari: Begini Mekanisme Lomba Cabang Fahmil dan Tartil Qur’an

Harianpublik.id,Kendari – Usai dibuka, Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-30 tingkat Kota Kendari kini berlangsung di beberapa lokasi. Salah satunya di Masjid Attarbiyah MAN 1 Kendari dan Aula MAN 1 Kendari, pada Rabu (28/2/2023).

Aula MAN 1 Kendari menampilkan cabang Fahmil Al-Qur’an. Sementara cabang seni baca Al-Qur’an atau Tartil yang berlangsung di Masjid Attarbiyah MAN 1 Kendari.

Ketua Dewan Hakim Cabang Fahmil Al-Qur’an, Ustadz Anwar Ubaid mengatakan, Fahmil Al-Qur’an ini dalam istilah umum adalah cerdas-cermat, seperti pada cerdas-cermat umumnya, dimana peserta dihadapkan pada dua babak yaitu babak paket regu dan rebutan.

“Nanti skor akhir siapa yang akan dinyatakan sebagai pemenang adalah mereka yang memiliki skor tertinggi di akhir dari kedua babak ini,” jelas Ustadz Anwar.

Dalam penilaian Fahmil Al-Qur’an ini juga terdapat dua kategori pengurangan poin. Pengurangan poin berlaku pada paket regu dan paket rebutan.

“Jika itu pada paket soal regu, kalau meminta soal yang regu lain tidak bisa menjawab, maka konsekuensinya ada dua. Kalau dia bisa menjawab dapat nilai 50, kalau dia salah menjawab maka -25. Tapi kalau di babak rebutan ini konsekuensinya ada dua kalau dia jawab benar maka nilainya tambah 100, jika dia salah dikurangi 100,” paparnya lagi.

Sementara untuk peserta MTQ cabang Fahmil Al-Qur’an ini dibagi dalam dua jenis golongan putra dan putri masing-masing sebanyak sembilan regu dan total 54 peserta.

“Dibagi dalam tiga sesi (setiap sesi terdapat tiga regu). Sehingga masing-masing pemenang di sesi itu akan final besok. Hari ini full pagi sampai sore akan kita gunakan sebagai babak penyisihan dan besok itu babak final yang akan dilaksanakan pagi hari, tetapi sekaligus final putri dan putra,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Dewan Hakim Cabang seni baca Al-Qur’an atau Tartil Aripin, menuturkan, cabang seni baca Al-Qur’an ini menerapkan sistem gugur, sehingga penentuan juara dapat ditentukan.

Dimana untuk penentuan juara, Dewan Hakim menentukan hingga enam peserta sebagai juara. Untuk lomba cabang tartil ini sebanyak 22 peserta.

“Kalau MTQ biasanya satu sampai enam, kalau STQ satu sampai tiga saja karena, sedikit pesertanya kecuali MTQ inikan banyak pesertanya. Untuk tartil ini full 22 orang dari sebelas kecamatan

Dalam lomba cabang tartil terdapat tiga warna lampu indikator hijau, kuning dan merah. Ketiga warna ini memiliki arti yaitu, hijau peserta diharapkan untuk memulai membacakan salah satu surah, sementara kuning bersiap untuk berhenti dan merah peserta diminta untuk berhenti. (**)

Komentar