Harianpublik.id,Konkep – Kondisi ruang rawat inap pasien, di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Konawe Kepulauan (Konkep), sangat memprihatinkan.
Informasi yang dihimpun media ini dari salah seorang warga yang mengaku orangtua dari pasien rawat inap di RSUD Konkep itu, menuturkan bahwa anaknya mengalami sakit perut kemudian dirawat inap sejak Minggu, 15 Mei 2022 lalu.
“Anak saya sakit perut, jadi kami ke sini dan sesuai putusan dari dokter anak saya kemudian di rawat inap sejak saat itu”, ujarnya.
Katanya, selama dirawat inap, kondisi kamar pasien rawat inap itu tidak layak huni. Mulai dari WC yang tidak berfungsi hingga AC yang tidak berfungsi juga apa lagi tembok kamar pasien yang langsung terkena sinar matahari tanpa penghalang apa-apa.
“Disini kalau mau buang air susah apa lagi pasien, jadi karena lagi sakit, pasien harus dituntun menuju ke WC depan yang bisa digunakan otomatis keluar ruangan lagi terus menuju kedepan, belum lagi siang hari suhu udaranya panas sekali karena AC ruangan tidak berfungsi,” cetusnya.
Saat dikonfirmasi mengenai hal itu, Humas RSUD Konkep, Narto Asep mengakui bahwa memang kondisi WC kamar pasien saat ini tidak berfungsi. Pihaknya juga sudah berapa kali diupayakan untuk perbaikan, namun karena struktur tanahnya pada safety tank itu tidak kuat maka terjadi longsor dan akhirnya tertimbun lalu mengakibatkan tersumbat. Belum lagi setelah diperbaiki para penjaga pasien membuang sampah non organik dikloset yang akhirnya membuat WC jadi tersumbat.
“Sudah berapa kali kami perbaiki bahkan selain tukang kami juga dari RSUD terjun langsung memperbaiki semua WC yang rusak. Bahkan sudah berapa kali juga kami mendapatkan sampah berupa kantong plastik yang membuat WC jadi tersumbat,” ujar Asep, pada Selasa, (17/5).
Olehnya karena itu, pihak RSUD Konkep sudah membangun gedung untuk pasien rawat inap di bagian tebing wilayah RSUD untuk menghindari longsor. Kondisi bangunan sudah hampir selesai dan akan segera digunakan untuk pasien rawat inap RSUD Konkep. Jadi untuk gedung rawat inap yang sekarang itu akan menjadi Instalasi Gawat Darurat (IGD) nantinya pasien dari IGD kemudian akan dirawat inap maka akan dimobilisasi ke atas (gedung rawat inap yang baru) tambah Asep.
“Jadi untuk pasien rawat inap setelah dari IGD akan di antar ke gedung atas menggunakan mobil operasional karena lokasi gedungnya yang agak tinggi karena yang kami hindari adalah longsor dan mengakibatkan wc rusak lagi, selain itu kenyamanan untuk pasien di gedung baru sudah kami tingkatkan,” tukasnya. (**)
Penulis: Amal Rezki Fauzy
Komentar